Hoaks Bisa Melumpuhkan Kebangsaan Kita


Perang terhadap hoaks menjadi perbincangan hangat akhir-akhir ini. Tidak hanya rakyat biasa yang menyeru, tetapi pucuk pimpinan di negeri ini juga mendorong masyarakat melakukan perlawanan terhadap hoaks.

Presiden Joko Widodo menyeru agar media massa bersatu padu melawan penyebaran hoaks. Seruan itu kini dipikul media dengan mengukuhkan diri mengemban misi jurnalisme berkualitas dan berintegritas. Mereka menghindari penulisan berita yang jauh dari fakta.

Media massa, terutama media cetak, kini cukup selektif mengambil berita dari media sosial seperti Twitter dan Instagram. Pengambilan berita dari media sosial sering kali mudah disalahpahami pembaca. Kesalahan pembacaan itu melahirkan hoaks. Media massa cetak terus berkomitmen agar masyarakat kritis terhadap berita yang tersaji.

Namun, perjuangan itu mengalami kendala. Gempuran media sosial yang lebih cepat daripada berita harian cetak mendorong masyarakat mendapatkan informasi instan. Masyarakat sering kali kalap dan tidak jernih membaca informasi. Akhirnya, muncullah jejaring hoaks yang menyesatkan.

Bahkan, sebagian besar hoaks mengarah pada pelumpuhan nalar sehat. Sebabnya, hoaks diproduksi sekelompok orang terlatih dan mahir menggunakan media. Mereka berkumpul dan berjejaring melemparkan berita bohong guna kepentingan pribadi dan golongan. Saat mereka berbaris rapi dan terus memproduksi hoaks, kebangsaan akan lumpuh.

0 Komentar

close