Berantas Hoaks adalah Keharusan







Dengan pesatnya penggunaan media sosial,  Indonesia tentu saja tidak mufah untuk terbebas dari hoaks. Hoaks yang peredarannya di media sosial tidak kalah masif dengan narkoba membuat ikatan-ikatan sosial kita menjadi kian renggang, bahkan cenderung retak.

Akibat masifnya hoaks, kita sulit untuk menepis penilaian betapa bangsa ini telah terbelah dalam dua kelompok besar. Gejala ini terlihat nyata pasca-Pilpres 2014 dan Pilkada DKI Jakarta 2017.

Hoaks memang telah mendorong semangat saling mencaci, memaki, dan membenci menjadi kompleks psikologis yang tidak tersembuhkan. Jika gejala itu dibiarkan, niscaya negeri ini semakin berada dalam bahaya perpecahan dan konflik sosial.

Benarlah peringatan Presiden Jokowi bahwa hoaks memicu disintegrasi bangsa. Kita tentu tidak menghendaki peringatan Presiden itu menjadi kenyataan, seperti di Sri Lanka.

Oleh karena itu, pemberantasan hoaks tidak bisa ditawar-tawar lagi. Proses hukum yang tegas dan adil harus diberlakukan kepada siapa pun dan dari kelompok mana pun yang terbukti memproduksi dan mengedarkan hoaks ataupun hate speech.

Tanpa itu, kita hanya tinggal menunggu waktu datangnya konflik sosial dan huru-hara yang menghancurkan bangsa dan negara ini. Jangan sampai itu terjadi.

0 Komentar

close