Empat Pilar Memilih Pemimpin dalam Pilkada


Kepemimpinan dalam manajemen (bisnis) dibangun oleh empat pilar, yaitu integritas, kapabilitas, otoritas dan karitas. Pemimpin dengan empat pilar kokoh tersebut diharapkan memberi hasil optimal untuk organisasi.

Pilar pertama, integritas. Basis dari integritas adalah karakter dan perilaku etis. Ia bermain pada aspek moral dan sifatnya personal.

Tokoh (politik) yang memiliki integritas tinggi tak lain Mohammad Hatta. Satunya pikiran, perkataan dan perbuatan menjadi cirikhas Bung Hatta. Ia ketat memegang komitmen dan konsisten menjalankan prinsip-prinsip kebenaran universal.

Hidupnya yang bersahaja ditambah dengan keberanian untuk memikul tanggung jawab menjadikan Bung Hatta sosok paripurna dalam memegang integritas.

Pilar kedua, kapabilitas. Dalam ranah manajemen, kapabilitas merupakan gabungan dari motivasi, pengetahuan dan ketrampilan. Orang yang memiliki kapabilitas berarti orang paham dan ahli akan bidang pekerjaannya.

Tokoh yang layak disebut memiliki kapabilitas tinggi yakni Frans Seda. Ketika Bung Karno menjadi presiden, Frans Seda muda diangkat menjadi menteri.

Bung Karno lengser dan Soeharto naik tahta yang kemudian meminggirkan orang-orang yang berbau Soekarno, tetap saja Frans Seda diangkat sebagai menteri.

Sampai usia sepuh dan ketika Megawati menjadi presiden, pemikiran Frans Seda tetap dipakai sebagai penasihat ekonomi.

Kapabilitas Seda tidak dipertanyakan karena ukuran untuk menilainya jelas: kualitas dan produktivitas pekerjaannya.

Pilar ketiga, otoritas. Sesuai dengan namanya, otoritas merupakan wewenang jabatan dengan basisnya legalitas formal.

Tujuan otoritas adalah untuk menggerakkan organisasi. Didalamnya juga termasuk alat untuk menegakkan disiplin dan peraturan.

Bicara tentang otoritas, tokoh yang layak disebut adalah Ali Sadikin. Ditangan Ali Sadikan, otoritas menjadi perkakas efektif untuk membangun Jakarta.

Ia tegas, tegar dan tegak dalam menerapkan peraturan. Jakarta yang dulunya sebuah “kampung” besar berubah menjadi metropolitan dengan berbagai modernitasnya.

Pilar keempat, karitas. Inilah yang sekarang menjadi mantra populer yaitu  pemimpin adalah pelayan. Ia memiliki sifat rendah hati dan respek kepada orang lain.

Jabatan adalah amanah dan karena itu amanah harus dipertanggungjawabkan kepada konstituennya dengan cara melayani sepenuh hati untuk mereka.

0 Komentar

close