Wiranto: Karena Kalah di Pilgub 2017 & Pemilu 2019, Muzakir Munculkan Isu Referendum


Jakarta – Menko Polhukam Wiranto menduga wacana referendum yang diembuskan Ketua Dewan Pimpinan Aceh (DPA) Partai Aceh, L Manaf alias Mualem, dilatarbelakangi kekalahan pada Pemilu Kepala Daerah 2017 dan Pemilu Serentak 2019.

Saat kontestasi pemilihan gubernur Aceh 2017, Muzakir kalah bersaing dengan calon terpilih Iwandi Yusuf.

"Ya sangat boleh jadi, mungkin ada kekecewaan karena Pilgub kalah, dan Partai Aceh kursinya merosot ya," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (31/5/2019).

Selain itu, perolehan kursi partai Aceh terus merosot. Dalam debutnya di tahun 2009, partai lokal Aceh mendapatkan 33 kursi. Kemudian pada Pemilu 2014, jumlahnya berkurang menjadi 29 kursi. Lalu, pada Pemilu 2019, jumlah kursinya hanya tersisa 18

"Jadi ya sangat boleh jadi (karena pemilu) saya katakan," jelas dia.

Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko juga melihat, munculnya wacana referendum di Aceh sebagai bentuk kekecewaan pihak–pihak yang tidak menerima kekalahan Pemilu 2019.

"Isu itu kan bukan hal yang fundamental, itu hanya emosi saja. Emosi karena tidak menang. Apalagi Partai Aceh tidak menang di sana kan, partainya berkurang kursinya. Sehingga ada emosi," kata Moeldoko di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (31/5/2019).

Moeldoko merasa tidak perlu menanggapi serius wacana tersebut. Sebab, itu hanya emosional. "Jangan emosi itu ditanggapi berlebihan. Menurut saya, itu hanya wacana akademik saja," lanjut Moeldoko.

Diketahui, selain menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Aceh (DPA) Partai Aceh, Muzakir juga mantan panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Alasan Muzakir menyuarakan referendum pasca Pemilu 2019, dikarenakan Indonesia dinilai sudah lagi tak jelas soal keadilan dan demokrasi. Menurut dia, Indonesia di ambang kehancuran dari sisi apa saja.

Pendapat dan keinginan itu disampaikan Mualem dalam sambutannya pada peringatan Kesembilan Tahun (3 Juni 2010–3 Juni 2019), wafatnya Wali Neugara Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk Muhammad Hasan Ditiro dan buka bersama di salah satu Gedung Amel Banda Aceh, Senin (27/5/2019) malam.(*)

Sumber : Liputan6

0 Komentar

close