Pelaku Teror Granat belum Terdeteksi


Abdya - Pelaku peletakan granat aktif di pagar Pendopo Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) pada 14 Mei lalu, hingga Minggu (2/6) kemarin, masih misterius. Polres Abdya terus bekerja keras mengungkap kasus yang sempat menggegerkan publik Abdya tersebut. Tercatat, sampai saat ini, sudah delapan orang saksi diperiksa, namun belum ada yang mengarah ke pelaku.

Kapolres Abdya, AKBP Moh Basori SIK menjelaskan, penyidik telah mendalami dan mengembangkan keterangan para saksi, tapi belum ada yang mengarah kepada pelaku teror. “Delapan saksi sudah kita periksa, namun belum ada yang mengarah,” kata Kapolres Abdya, AKBP Moh Basori SIK saat dihubungi Serambi, Minggu kemarin. Hanya saja, Kapolres tidak merincikan nama delapan saksi yang sudah diperiksa tersebut.

Ia melanjutkan, dikarenakan semua keterangan saksi yang sudah diperiksa tidak ada yang mengarah ke pelaku, maka Polres Abdya sangat dibutuhkan saksi lain yang keterangannya bisa dijadikan petunjuk awal dalam upaya pengungkapan kasus teror granat tersebut. “Kita sedang upayakan mencari saksi lainnya,” tukas dia.

Meski masih buntu, namun AKBP Moh Basori memastikan, penyelidikan kasus teror granat itu terus berlanjut. Apalagi, kasus penemuan satu granat jenis nenas yang masih aktif di depan pagar Pendopo Bupati Abdya, kawasan Desa Geulumpang Payong, Kecamatan Blangpidie pada 14 Mei 2019 lalu, sangat menyita perhatian masyarakat Abdya.

Seperti diberitakan sebelumnya, satu granat nenas yang masih aktif ditemukan di bahu Jalan Iskandar Muda, tepatnya di depan pagar Pendopo Bupati Abdya, kawasan Desa Geulumpang Payong, Kecamatan Blangpidie, Selasa (14/5) siang. Informasi yang diperoleh Serambi dari sejumlah sumber, granat nenas itu diletakkan oleh orang yang belum teridentifikasi menggunakan mobil Toyota Avanza warna hitam sekitar pukul 10.15 WIB. Setelah meletakkan granat di lokasi, mobil tersebut langsung kabur dan tancap gas ke arah Banda Aceh.

Awalnya, saksi mata tidak mengetahui benda apa yang diletakkan oleh orang dalam mobil tersebut. Namun, karena merasa curiga dengan cara pelaku meletakkan benda itu, saksi mata tersebut langsung melaporkan hal itu ke personel Satpol PP yang berada di Pos Pendopo Bupati Abdya. Setelah itu, anggota Satpol PP bersama saksi mata bergegas melihat benda mencurigakan tersebut.

Setelah melihat dan menduga benda itu adalah granat, mereka langsung melapor ke Pos Satlantas yang berjarak sekitar 60 meter dari pendopo. Lalu, seorang anggota Satlantas mendatangi tempat diletakkan benda tersebut. Mengetahui benda itu adalah granat, personel Satlantas kemudian menghubungi anggota Polres Abdya.

Granat jenis nenas yang sempat menjadi tontonan warga itu akhirnya berhasil dijinakkan pada Selasa sore sekira pukul 18.05 WIB, oleh Brigade Mobil (Brimob) Kompi 5 Trumon, Aceh Selatan bekerja sama dengan Brimob Kompi 4 Ujong Patihah, Nagan Raya atau Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Brimob Kompi 3 Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Aceh.

Pada bagian lain, Kapolres Abdya, AKBP Moh Basori SIK mengungkapkan, selain mencari saksi mata yang bisa memberi petunjuk awal terhadap pelaku, pihaknya juga sedang menunggu turunnya hasil pemeriksaan tim IT Subbid Jatanras Ditreskrimum Polda Aceh. “Saat ini, kita juga masih menunggu hasil pemeriksaan tim IT Subbid Jatanras Ditreskrimum Polda Aceh untuk mengungkapkan peristiwa tersebut,” tukas Kapolres AKBP Moh Basori.

Sumber

0 Komentar

close