1.000 peserta hadiri Festival Indonesia di Moskow, Kopi Gayo diminati


Penyelenggaraan Festival Indonesia yang digelar pada 2–4 Agustus 2019 di Moskow Rusia, turut memamerkan berbagai produk kuliner dan kerajinan tangan dari berbagai daerah di Indonesia yang diharapkan dapat memperluas pasar komoditas nasional.

Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, Wahid Supriyadi mengatakan ada 177 gerai yang memamerkan keunggulan komoditas dari masing–masing daerah.

"Festival Indonesia ini dihadiri oleh 1.000 peserta dari Indonesia dan 177 booth dari berbagai daerah. Acara ini mempromosikan kedua negara, baik Indonesia di Rusia, dan Rusia di Indonesia," kata Dubes Wahid pada pembukaan Festival Indonesia di Taman Krasnaya Presnya, Moskow, Jumat.

Dubes Wahid menjelaskan festival yang sudah digelar keempat kalinya sejak 2016 ini secara nyata telah meningkatkan kunjungan wisatawan Indonesia dan Rusia.

Menurut data Kementerian Pariwisata RI, wisatawan Rusia yang berkunjung ke Indonesia tumbuh signifikan, yakni dari sekitar 68.000 pengunjung pada 2016, menjadi 125.000 pengunjung pada 2018. Sementara itu, wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Rusia tercatat dari 5.000 orang pada 2016 menjadi 31.000 orang pada 2018.

Dari pantauan di Taman Krasnaya Presnya, gerai Provinsi Aceh menjadi salah satu yang tidak pernah sepi pengunjung. Gerai Provinsi Aceh menjual komoditas unggulannya, yakni Kopi Gayo jenis Arabika dengan harga bervariasi mulai dari 600 rubel (Rp130.343) hingga 800 rubel (Rp173.791).

Selain itu, produk cokelat kopi juga tidak kalah laris karena harganya yang terjangkau, yakni dijual dengan harga 50 rubel atau sekitar Rp10.800 per batang.

Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Teuku Satria Wira, mengungkapkan bahwa selama ini pangsa pasar Kopi Gayo belum bisa menembus pasar Rusia. Oleh karena itu, hadirnya festival ini diharapkan menjadi ajang untuk memperluas pasar ekspor.

"Saat ini kami rata–rata pangsa pasarnya masih di sekitar Eropa Barat, umumnya Jerman. Dengan kegiatan ini, kami harap Kopi Gayo menjadi daya tarik karena cuacanya yang dingin, serta aroma kopinya yang pekat," kata Wira.



0 Komentar

close