Bupati Aceh Selatan Tutup Usia


Warga Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh, diselimuti duka. Bupati Aceh Selatan Azwir tutup usia pada Senin (2/12/2019) pukul 11.50 di National University Hospital, Singapura. Jenazah Azwir akan disemayamkan di Aceh Selatan.

Kepala Bagian Humas Aceh Selatan Ramli Tanjung menuturkan, Bupati Azwir meninggal saat menjalani pemeriksaan kesehatan di Singapura. Azwir meninggal pada usia 63 tahun. Almarhum meninggalkan satu istri dan satu anak.

”Saat ini sedang pengurusan di KBRI Singapura untuk pemulangan jenazah ke Aceh Selatan,” kata Ramli.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Selatan Amiruddin menuturkan, saat ini pemerintahan Aceh Selatan dan warga sedang berduka dengan kehilangan pemimpin daerah.

”Kami merasa sedih. Bapak Azwir rekan kerja yang baik, hubungan eksekutif dengan legislatif sangat hangat,” kata Amiruddin.

Amiruddin mengatakan, beberapa program terobosan Azwir patut diapresiasi, seperti program penyediaan ambulans, pemberdayaan ekonomi, beasiswa anak yatim, dan pembangunan rumah layak huni untuk kaum duafa.

”Kami sedang menunggu jenazah beliau tiba ke Aceh Selatan,” kata Amiruddin.
Azwir terpilih sebagai Bupati Aceh Selatan pada Pilkada 2018 lalu. Azwir berpasangan dengan Amran. Pasangan ini diusung Partai Hanura, Partai Kebangkitan Bangsa, PDI–P, dan dua partai lokal, Partai Nanggroe Aceh (PNA) dan Partai Daerah Aceh (PDA).

Pilkada Aceh Selatan diikuti tujuh pasangan calon. Azwir dan Amran menang setelah memperoleh suara 46.667 suara atau 35,85 persen. Mereka dilantik pada 28 September 2018.

Azwir lahir dan besar di Aceh Selatan. Azwir bukan seorang politisi tulen. Dia memulai karier sebagai pegawai negeri sipil. Pernah menjabat posisi strategis di Pemerintah Aceh Selatan, seperti kepala dinas, dan pernah dipercaya menjadi Pejabat Tugas Bupati Kabupaten Nagan Raya.

Cukup lama berada di pemerintah, Azwir diusung sebagai calon bupati oleh beberapa partai. Salah satunya adalah Partai Nanggroe Aceh, sebuah partai lokal.

Sekretaris Jenderal PNA Miswar Fuadi mengatakan, pengetahuan Azwir tentang pemerintah membuat PNA bersedia mengusungnya. ”Kami merasa kehilangan, meski bukan kader PNA, beliau adalah orang yang kami dukung,” kata Miswar.

0 Komentar

close