PKB Tolak Usul Anggota PKS Ekspor Ganja: Kekayaan Kita Itu Bak Surga


PKB menolak usulan anggota Komisi VI DPR Fraksi PKS Rafli agar Indonesia menjadikan ganja komoditas ekspor. PKB menilai Indonesia ini bak surga yang punya bahan–bahan bagus untuk diekspor.

"Tentu ndak boleh ya (ekspor ganja), masih banyak... di samping barang tidak baik, sebetulnya kita masih bisa untuk meningkatkan ekspor kita di bidang lain yang tidak jadi kontroversi atau tidak jadi masalah. Banyak komoditas kita yang bisa kita ekspor, tergantung bagaimana kementerian untuk secara kreatif meningkatkan komoditas ekspor yang kita punya. Banyak banget, bukan kita impor melulu gitu," kata anggota Komisi VI DPR F–PKB Marwan Jafar.

"Kekayaan kita ini luar biasa kok, kayak surga. Masak nggak bisa meningkatkan ekspor kita, meningkatkan komoditi ekspor kita," sebut Marwan.

Marwan amat menolak usulan itu dan meminta pemerintah mengabaikannya saja. Sekali lagi dia menegaskan rempah–rempah Indonesia melimpah jenisnya dan itu bisa dimanfaatkan untuk komoditas ekspor.

Senada dengan Marwan, anggota Komisi VI DPR F–PKB Tommy Kurniawan meminta pemerintah tidak mewujudkan usul ekspor ganja. Tommy menegaskan ganja adalah barang terlarang.

"Saya kira hal tersebut perlu didalami lagi karena kita tahu banyak masyarakat yang masih menyalahgunakan ganja dan di Indonesia ganja termasuk barang terlarang. Sebaiknya tidak dilakukan karena kita belum tahu manfaat secara jelas dan penelitiannya seperti apa," sebut Tommy.

Anggota DPR F–PKS Rafli mengusulkan pemerintah mengekspor ganja dalam rapat bersama Menteri Perdagangan Agus Suparmanto membahas perjanjian dagang ASEAN dengan Jepang. Ganja menurutnya bisa digunakan sebagai obat. Terlebih lagi, kata dia, ganja bisa tumbuh mudah di Aceh.

"Misalnya, ganja ini. Entah untuk kebutuhan farmasi atau apa aja jangan kaku lah kita harus dinamis. Ganja ini tumbuhnya mudah di Aceh. Saya rasa ini ganja harus jadi komoditas ekspor bagus," kata Rafli.

0 Komentar

close