Warga Aceh di Malaysia Tagih Janji Pemerintah Aceh


Warga Aceh yang telah menetap di Malaysia ikut berdampak akibat adanya kebijakan lockdown yang dilakukan untuk untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid–19.

Dengan adanya kebijakan tersebut, Pemerintah Aceh berencana akan mengirimkan bantuan 10.000 Paket Sembako, bagi masyarakat yang telah menetap di Negeri Jiran tersebut. Hingga kini bantuan itu belum tiba.

Ketua Perkumpulan Masyarakat Aceh di Malayasia, Bukhari mengatakan, hingga saat sekarang ini bantuan tersebut belum tiba di Malaysia dan pihaknya telah berkordinasi dengan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia, namun tidak ada hasil.

“Saya telah berkordinasi dengan pihak KBRI, namun bantuan itu tidak ada di sini. Bahkan sebelumnya pada saat buka puasa bersama dengan sesama masyarakat Aceh, saya tanya tentang hal itu, namun tidak ada juga,” ujar Bukhari, Sabtu, 16 Mei 2020.

Bukhari menambahkan, saat ini memang keadaan sudah mulai membaik, sekitar 70 persen masyarakat sudah bisa bekerja. Bagi masyarakat Malaysia sendiri kondisi itu sudah tergolong baik, tapi tidak berlaku bagi masyarakat Aceh yang telah lama merantau di negara tersebut.

Apalagi bagi yang bekerja di wilayah–wilayah pedalaman, bahkan ada yang tidak tahu mau makan apa, karena tidak ada uang sama sekali. Kondisi–kondisi seperti itu sangat mengiris hati.

“Bagi warga Malaysia sendiri memang kondisinya sudah baik, karena kebijakan lockdwon sudah mulai longgar, tapi masih banyak kondisi warga Aceh yang morat–marit di sini, terutama yang bekerja di pedalaman,” tutur Bukhari.

Tambahnya, apabila Pemerintah Aceh ingin memberikan bantuan kepada masyarakatnya yang telah lama bermukim di Malaysia, maka harus melalui perkumpulan–perkumpulan yang resmi.

“Perkumpulan yang ada inilah yang paham dengan kondisi masyarakat di sini dan mengenal siapa saja masyarakat yang lebih membutuhkan,” katanya.

0 Komentar

close