Ini Kelelawar Raksasa "Seukuran Manusia" yang Viral di Filipina

Kelelawar raksasa yang diunggah di Twitter menunjukkan kelelawar yang disebut "seukuran manusia" sedang menggantung terbalik dari atap sebuah rumah di Filipina.


Foto tersebut pertama kali diunggah melalui Twitter bernama Alex @AlexJoestar622. Ia mengunggah dua gambar tentang apa yang tampak seperti kelelawar raksasa.

Ia mengunggah tweet pada 24 Juni dan menulis,"Ingat ketika saya memberi tahu kalian semua tentang Filipina memiliki kelelawar berukuran manusia? Ya ini yang saya bicarakan," tulisnya.

Tentang kelelawar raksasa itu, sekelompok pengguna Twitter mengomentari dan berbagi informasi tentang mamalia raksasa.

"Heya dari Filipina. Mereka memiliki sayap yang lebar tetapi tubuhnya tidak terlalu besar, kurang lebih seperti tubuh yang sama dengan anjing berukuran sedang. Dan mereka hanya makan buah–buahan terutama jambu biji. Mereka juga sangat lembut," ujar seorang pengguna.

Belakangan @AlexJoestar622 memberi klarifikasi bahwa angka 5,58 yang disebutnya merupakan rentang sayap. Bukan tinggi kelelawar raksasa tersebut.

Banyak juga yang menyebutkan kelelawar raksasa bermahkota emas. Kelelawar ini dikenal juga sebagai kelelawar buah dan masuk dalam spesies megabat, endemik di Filipina. Makhluk itu pemakan buah, terutama buah ara. Dikutip dalam Times Now News, sama seperti banyak spesies kelelawar yang diselidiki sebagai sumber penyakit menular.

Kelelawar raksasa di Indonesia pernah ditemukan di Aceh. Penemuan kelelawar raksasa bernama Pteropus vampyrus sempat menghebohkan penduduk di Aceh Besar, Aceh.

Pteropus vampyrus adalah salah satu kelelawar terbesar di dunia. Rentang sayapnya bisa mencapai 1,5 meter dan beratnya 0,6–11 kg. Spesies ini punya telinga lancip serta wajah dan kepala seperti anjing atau rubah.

Spesies kelelawar raksasa ini hidup di hutan tropis dan rawa–rawa. Pteropus vampyrus memakan bunga, nektar, dan buah, termasuk pisang dan mangga. Spesies ini bisa hidup selama 15–30 tahun. Saat terbang, dia lebih sering diam. Namun dia akan berisik ketika waktunya makan.

Selain di Indonesia Pteropus vampyrus juga bisa ditemukan di Madagaskar, Australia hingga Indonesia. Sayangnya, kelelawar raksasa terancam punah dan masuk ke dalam International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List. source

0 Komentar

close