Ratusan warga dari berbagai elemen di wilayah ‘Nanggroe Breuh Sigupai’ Aceh Barat Daya (Abdya), Sabtu sore (19/9), sekitar pukul 17.00 WIB, mendatangi Mapolres Abdya, dengan mengusung spanduk penolakan terhadap kehadiran Majelis Pengkajian Tauhid Tasawwuf (MPTT), di ‘Bumou Teungku Peukhan’ itu.
Sikap penolakan ratusan warga Abdya dimaksud, didasari Surat Keputusan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Abdya beberapa waktu lalu, yang berisikan penghentian kegiatan MPTT di Kabupaten setempat.
Amatan Waspada di lokasi, ratusan warga mendatangi Mapolres Abdya, dengan membawa spanduk bertulis penolakan terhadap ajaran MPTT. Dalam rombongan terlihat ikut serta beberapa tokoh ulama Abdya, diantaranya pimpinan pondok pesantren Darul Ulummudiniyah Syekh H Abdussalam Ghalibby, Pimpinan Dayah Bustanul Huda, Muhammad Qudusy Marfaly, serta sejumlah tokoh agama lainnya.
Sebelum bergerak ke Mapolres, ratusan massa itu berkumpul dan memadati kompleks Mesjid Baitul Adhim, Blangpidie. Setelah dianggap semua elemen sudah berkumpul, massa kemudian bergerak langsung menuju Mapolres Abdya.
Dalam aksinya, ratusan warga tersebut, meminta kepada Kapolres Abdya untuk menghentikan kegiatan MPTT di Abdya. Termasuk, kegiatan zikir Akbar dan rateb sirebee, serta pengkajian tauhid tasawuf yang akan dilaksanakan besok, Minggu (20/9), di Posko Pusat MPTT Jalan Bukit Hijau, Desa Keude Paya, Kecamatan Blangpidie.
Terkait masalah itu, Kapolres Abdya AKBP Muhammad Nasution SIK, dimintai keterangan mengatakan, pihaknya sedang berusaha melakukan langkah-langkah menghentikan kegiatan tersebut.
Menurut Kapolres, penghentian kegiatan tersebut, bukan semata-mata karena permintaan massa, melainkan sebagai upaya penerapan protokol kesehatan (prokes), dimasa pandemi penyebaran Covid-19.
Terkait banyaknya personil yang diperbantukan dari Sabhara Polda Aceh, Brimob Trumon, Nagan Raya dan Aceh Jaya serta Brimob Polda Aceh, Kapolres Nasution mengatakan, kalau itu untuk melakukan pengamanan khamtibmas di wilayah hukum Polres Abdya. source
0 Komentar