Tetap Menguatkan Persaudaraan


Politik identitas tentu begitu banyak macamnya. Sentimen-sentimen yang menyasar identitas keagamaan atau etnis seringkali digunakan. Dalam pilkada DKI kemarin, persoalan politik identitas begitu menguat.

Kelompok-kelompok tertentu mengeksploitasi agama atau etnis tertentu untuk memperkuat dukungan satu pihak dan mendelegitimasi lawan politik di sisi lain.

Identitas-identitas tertentu menjadi lahan empuk untuk diperkuat dan identitas lain diserang dan diframing sedemikian buruk. Identitas tertentu dianggap legitimate untuk memimpin DKI dan identitas lain dianggap kurang atau bahkan tidak legitimate untuk memimpin.

Isu-isu ini disebarkan dan dimainkan oleh media. Kita pun tahu apa yang terjadi dan dikorbankan: kohesi sosial retak. Persaudaraan kita – yang seharusnya dibangun di atas landasan kemanusiaan bukan warna-warna identitas – tergadaikan.

Itu sebabnya pemerintah selalu mewanti-wanti agar pasca pemilu DKI yang menguras banyak energi dan jelang Pilkada serentak serta Pilpres nantu,  banyak hal yang berkemungkinan dikorbankan untuk politik. 

Jadi apapun prosesnya,  hendaknya semua bisa kembali damai. Damai adalah berarti kembali menguatkan persaudaraan. Apa yang terjadi sejak pemilu, anggaplah hanya bagian kecil dari pemilu politik yang memang susah untuk dihapuskan.

0 Komentar

close