Agama Apapun Akan Mengajarkan Kebaikan, Bukan Permusuhan dan Ekstrimisme


Bagi yang berakal sehat serta masih memiliki hari nurani, tindakan terorisme dan ekstrimisme—apapun motif dan tujuannya—jelas bukan tindakan terpuji.

Aksi terorisme yang terjadi di Paris, Prancis, dan banyak tempat lainya,  beberapa waktu yang lalu merupakan alarm bagi seluruh negara bahwa terorisme benar-benar menjadi ancaman yang nyata.

Saat ini tidak ada negara yang benar-benar aman dari aksi terorisme, termasuk Indonesia. Islamic State of Iraq and Syiria(ISIS) memang telah mengklaim dirinya sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap terorisme di Paris itu.

Kegemaran mereka untuk selalu menyeret nama agama dalam setiap aksi terornya jelas menimbulkan pertanyaan tersendiri, benarkah mereka (ISIS) melakukan teror atas perintah agama? Apakah agama berkontribusi terhadap aksi terorisme?

Menjawab pertanyaan di atas sangat mudah; tak ada agama di muka bumi ini yang mengajarkan umatnya untuk menjadi teroris. Semua agama sama-sama mengajarkan kebaikan dan kebajikan.

Jika ternyata iman yang kita peluk mengajak untuk memusuhi orang lain, melakukan kekerasan, dan menebar fitnah, maka jelas keimanan tersebut perlu diperiksa kembali: apakah ini benar iman atau hanya godaan dari setan?

Cara mengeceknya sederhana saja, kita bersepakat akan dua hal: Pertama, Agama yang diturunkan Tuhan pasti dan mesti mengajarkan kebaikan, bukan kebejatan, menganjurkan perdamaian bukan permusuhan, mengajak untuk saling mengasihi bukan menyakiti.

Kedua bahwa segala ajakan permusuhan, pembunuhan, dan kebejatan bersumber dari Setan. Nah, jika demikian, coba refleksi kembali apakah agama yang kita anut ini bersumber dari Tuhan ataukah setan?.

0 Komentar

close