Hati-Hati Menviralkan Tagar


Tanda pagar atau tagar atau hashtag atau simbol # yang dipopulerkan oleh Twitter mempunyai peran besar dalam meramaikannya percakapan dan menjadi trending topic pada media sosial.

Tagar digunakan untuk mengindeks kata kunci atau topik di Twitter, dan memungkinkan pengguna untuk mengikuti topik yang diminati dengan mudah.

Awal kemunculan tagar lebih digunakan untuk menggabungkan suatu topik pembicaraan agar mudah dimonitor oleh pengguna.

Untuk membuat tagar yang membuat orang tertarik biasanya adalah kata yang mudah diingat dan hanya bisa satu kata, tidak bisa menggunakan spasi atau tanda baca yang lain.

Saat ini tagar menjadi simbol untuk menggerakkan pengguna media sosial, dan seringkali digunakan oleh para politisi untuk mempengaruhi persepsi pengguna media sosial khususnya follower-nya.

Sistem komunikasi tertentu mengirimkan informasi yang dikelola dengan hati-hati untuk mempengaruhi opini publik.

Tindakan semacam itu, yang pada dasarnya didorong oleh kepentingan pribadi antara media yang umum dan politisi, dapat mengarah pada propaganda (Lippmann, 1927; Jackal, 1995; Edelstein, 1997; Webster, 2006, p.168).

Propaganda dibuat (lebih intens) menggunakan faktor sentimental, dan berusaha membujuk untuk melayani tujuan propagandis dengan menyebarluaskan ideologi atau doktrin tertentu (Jowett & O'Donnell, 1995; Taylor, 2004; Poulakidakos & Arminakis, 2014; Markova, 2008).

Oleh Karena itu,  warganet perlu pula hati-hati dalam memviralkan tanda tagar yang konteksnya belum dipahami.  Jangan sampai warganet ikut meramaikan isu yang justru kian meresahkan publik.

0 Komentar

close