Ubaidillah al Hasaniy : Menjaga Emosi Selama di Tanah Suci


Jakarta: Pembimbing Haji Multazam Utama Ubaidillah al Hasaniy mengatakan jemaah Indonesia akan menghadapi berbagai 'jenis' manusia di Tanah Suci.

Kesabaran yang tinggi mutlak diperlukan agar jemaah tak mudah terpancing emosi ketika menghadapi jemaah dari negara lain yang memiliki karakter dan budaya berbeda.

Ubaidillah menyebut jemaah Indonesia termasuk paling santun di antara banyak jemaah yang datang dari negara-negara lain. Kesantunan yang disematkan kepada jemaah Indonesia harus diaplikasikan selama menjalani ibadah di Tanah Suci.

"Orang dari negara lain etikanya memang jauh ketimbang orang Indonesia yang lebih santun. Yang harus kita persiapkan ketika menghadapi mereka yang berbeda budaya dan etika; kesabaran yang tinggi," ujarnya, dalam Metro Pagi Primetime, Sabtu, 21 Juli 2018.

Pengalaman Ubaidillah selama mendampingi jemaah sebagai pembimbing haji paling sering menemukan orang dengan santainya melintas di depan orang lain yang tengah salat. Padahal hukum Islam jelas melarang hal tersebut.

Tidak hanya melintas, Ubaidillah juga pernah melihat ada orang sampai melangkahi sujud seseorang yang tengah salat saat berada di Tanah Suci. Dalam kasus seperti ini, etika dan perilaku jemaah akan diuji.

"Jadi kalau kebetulan kita sedang sujud (salat) ada yang melangkahi kita, kita harus menjaga hati dari emosi jangan sampai marah karena marah saat melaksanakan ibadah haji itu larangan," kata dia.

Selain menjaga emosi, ada beberapa hal lain yang juga harus diperhatikan jemaah saat berada di Tanah Suci atau dalam pelaksanaan ibadah haji.

Pertama tidak diperkenankan berkata atau melakukan sesuatu yang berhubungan dengan suami istri. Kedua fasik atau melanggar peraturan agama atau aturan haji itu sendiri dan ketiga adalah berbantah-bantahan atau saling berdebat dengan jemaah lain.

"Hal-hal ini menyangkut masalah etika. Kadang kita di sana tersulut emosi karena berhadapan dengan orang yang tidak sepaham dengan budaya dan etika kita," ujarnya.

"Kalau terlanjur terbawa emosi perbanyak istigfar. Kita harus berusaha dan memaksakan diri untuk mencegah emosi jangan sampai melangar aturan agama seperti marah atau memaki," jelas dia.
sumber

0 Komentar

close