Kapolda Aceh: Pengamanan di Lapangan dan Memantau Medsos


BANDA ACEH - Kepolisian Daerah (Polda Aceh) mengerahkan sebanyak 9.980 personel untuk mengamankan Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) dan Pimilihan Presiden pada 2019 mendatang. Polisi melakukan pengamanan secara bertahap sesuai jadwal tahapan pemilu yang ditentukan.

“Kita bersama-sama dengan aparat TNI dan stakeholder lainnya untuk melakukan pengamanan Pemilu 2019. Kekuatan kita (personel) ada sekitar 9.980 dan sudah dilakukan mapping atau pemetaan menyangkut daerah rawan konflik,” Kapolda Aceh, Irjen. Pol. Rio S Djambak, kepada para wartawan, di Banda Aceh, Minggu, 23 September 2018.

Kapolda Rio menjelaskan, sampai saat ini pihaknya belum menentukan daerah rawan saat berlangsungnya Pemilu 2019. Berkenaan itu pihaknya menganggap semua aman dalam pengendalian pihak kepolisian.

“Harapan kita bersama mudah-mudahan bisa berlangsung pemilu yang demokratis, damai dan berkualitas khususnya di Aceh. Akan tetapi, untuk mengantisipasi terjadinya kerawanan tersebut, tentu kita sudah melakukan kesigapan jauh hari sebelumnya. Kondisi kenyamanan dan keamanan itu dilakukan tidak hanya saat Pileg dan Pilpres 2019 semata, juga agar bisa bertahan sampai seterusnya,” ungkap Rio.

Menurut Rio, pengamanan tidak hanya dilakukan di lapangan, tapi pihaknya juga akan memantau perkembangan di media sosial yang kerap disalahgunakan segelintir orang untuk menyebarkan berita bohong (hoax). Hal itu dapat menimbulkan perpecahan atau kericuhan antarkelompok yang berpotensi terjadinya konflik sosial di tengah masyarakat.

“Tahapan pemilu kini sudah memasuki kampanye dimulai 23 September 2018 sampai 13 April 2019. Dalam hal ini tentu banyak melibatkan para simpatisan atau pendukung dari masing-masing partai politik (parpol) peserta pemilu, yang memiliki potensi kerawanan dan rawan terjadinya berbagai pelanggaran pemilu. Untuk meminimalisir berbagai permasalahan yang mungkin timbul dalam tahapan tersebut, maka diperlukan suatu upaya nyata dalam menyatukan persepsi terutama dengan semua komponen yang terlibat dalam pemilu,” ujar Rio.

Ia menambahkan, hal itu juga termasuk pihak penyelenggra, pengawas, para peserta pemilu dan parpol nasional maupun lokal, serta elemen masyarakat lainnya untuk bahu-membahu dan berkomitmen melaksanakan setiap tahapan Pemilu 2019 dengan jujur dan adil.[]
sumber:portalsatu

0 Komentar

close