Kutuk Aksi 22 Mei, Aliansi SAPMA Aceh Minta Usut Aktor yang "Bermain"


Banda Aceh - Aliansi Santri, Pemuda dan Mahasiswa (SAPMA) Aceh menilai kerusuhan dalam aksi 22 Mei 2019 di Jakarta telah menodai bulan suci Ramadhan dan mengutuk siapa aktor pun yang mendalangi aksi itu.

"Kita mengutuk keras dalang dibalik kerusuhan sehingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa," ujar Aliansi Santri, Pemuda dan Mahasiswa Aceh untuk Kedamaian dan Persatuan Indonesia Miswar melalui keterangan tertulis, Kamis (23/5/2019).

Lanjut Miswar, pihaknya mendukung TNI-Polri untuk mengungkap siapapun aktor yang "bermain" dan menindak tegas pelaku kerusuhan tersebut.

"Mendukung sepenuhnya TNI-Polri untuk menindak tegas pelaku kerusuhan dan aktor intelektual dibalik upaya anarkisme,” lanjutnya.

Pihaknya, kata Miswar, mendukung masyarakat dalam menyampaikan pendapatnya di depan publik, karena hal sudah dilindungi oleh Undang-Undang.

"Pendapat harus disampaikan dengan damai dan tertib, jangan sampai melukai demokrasi dan fasilitas publik," ujarnya.

Terkait dengan penolakan hasil pemilu 2019, sambung Miswar, seharusnya elit politik bisa memberikan contoh yang baik dalam berdemokrasi.

"Rakyat sudah menentukan pilihannya pada tanggal 17 April kemarin, dan berdasarkan hasil penghitungan KPU, paslon nomor urut 01 sudah unggul dengan 55,50 persen. Kalau pun tidak menerima hasil pilihan rakyat, bisa mengajukan ke MK dan sudah diatur oleh konstitusi. Bukan malah memperburuk demokrasi," tutup Miswar.(*)

0 Komentar

close