Bentrok Usai Salat Idul Fitri, 87 Unit Rumah Dibakar


Jakarta – Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Pol Iriyanto menyampaikan bahwa warga yang kehilangan rumah karena terbakar akibat bentrok antar warga Desa Sampoabalo dan Desa Gunung Jaya di Kabupaten Buton, akan mendapat kompensasi.

“Saya sudah koordinasi dengan Gubernur dan akan memberikan kompensasi serta penggantian,” kata Kapolda Sultra, Brigjen Pol Iriyanto, di Buton, Kamis (6/6/2019).

Kapolda yang turun langsung meninjau kerusuhan dengan didampingi Bupati Buton La Bakri mengatakan, kerusuhan yang terjadi itu mengakibatkan 87 unit rumah warga terbakar.

“Kerugian-kerugian silahkan disampaikan kepada Pemda,” ujarnya.

Kapolda juga mengatakan, pihaknya bersama TNI akan bersama-sama membangun rumah-rumah korban kebakaran itu.

“Kami harapkan dan mohon dengan sangat kepada masyarakat kedua belah pihak supaya menahan diri. Apalagi ini adalah hari yang sangat kita tunggu-tunggu yaitu hari yang fitri (Lebaran Idul Fitri),” pintanya.

Sebelumnya, bentrokan yang terjadi antara kedua desa diduga bermula dari konvoi kendaraan sejumlah pemuda Desa Sampoabalo, Kecamatan Siotapina, pada Lebaran hari pertama, Rabu (5/6).

Mereka menggunakan knalpot racing dan memainkan gas kendaraan roda duanya sehingga membuat warga Desa Gunung Jaya merasa terusik dan tidak menerimanya.

Beberapa saat kemudian, konvoi tersebut kembali melewati Desa Sampoabalo dan Desa Gunung Jaya, ketika tiba di pertigaan diantara kedua desa itu massa lalu meneriakkan kalimat-kalimat provokatif dan kemudian terjadi pelemparan ke arah rumah warga Desa Gunung Jaya.

Pertikaian kemudian berlanjut hingga usai salat Idul Fitri hingga berujung pada pembakaran terhadap puluhan unit rumah milik warga.

Informasi terakhir menyebutkan, satu orang meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka-luka akibat terkena busur dan sabetan senjata tajam. (Antara)

0 Komentar

close