Pro Kontra Fatwa Haram PUBG, Berikut Penjelasan Ulama Aceh


Banda Aceh - Penyelenggaraan turnamen game Playerunknown's Battleground (PUBG) yang baru saja digelar di Arab Saudi, sebelumnya menimbulkan banyak pro kontra dikalangan masyarakat. Hal ini dikarenakan sebelumnya keluar seruan Fatwa mengharamkan game tersebut oleh Ulama Aceh?

Menanggapi situasi ini, para Ulama Aceh akhirnya angkat bicara demi mengklarifikasi timbulnya beragam asumsi bertolak belakang dikalangan masyarakat.

Adalah Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tengku Faisal Ali memberikan penjelasan terkait Fatwa Haram PUBG kepada masyarakat seperti dikutip dari detikcom.

"Tolok ukur mengenai Fatwa Haram PUBG ini bukanlah pada negara Arab. Kami, para ulama mengambil hukum agama sebagai dasarnya, sehingga apa yang ada dalam pandangan agama dan kemudian dipadukan dengan kajian para ahli maka kita mengeluarkan fatwa bahwa itu (PUBG) haram," jelas Teungku Faisal Ali.

Teungku Faisal Ali pun menambahkan, bahwa kota di Arab Saudi yang terlihat ke–Islamnya hanya Mekkah dan Madinah. Sementara daerah di luar itu, sama seperti di Indonesia.

"Terbayang di kita begitu kita bilang Arab Saudi itu orang Islam, orang saleh, tapi kalau kita lihat secara gamblang kepada keluarga kerajaan itu sudah tidak terbayang lagi," jelas Faisal.

"Hanya sayangnya, masyarakat yang tidak paham berpikir seakan–akan di Saudi itu negaranya muslim, sehingga semua hukum yang berlaku di Saudi itu hukum Islam. Tidak begitu! Di Saudi itu Islamnya yang nampak hanya di Mekkah dan Madinah sementara di luar kedua kota itu, yah sama seperti di Indonesia," tambah Faisal, yang juga akrab disapa Lem Faisal ini.

Beliau (Faisal) menjelaskan, hukum yang berlaku di suatu negara dapat berbeda dengan negara lain. Bahkan dalam satu daerah bisa berbeda hukumnya dengan daerah lain.

Faisal menghimbau, fatwa haram yang sudah dikeluarkan ulama Aceh itu agar disosialisasikan kepada masyarakat secara persuasif. Pro dan kontra yang terjadi, jelasnya, merupakan hal biasa.

"Kita sudah mewanti–wanti kepada semuanya agar tidak ada upaya terlalu keras (saat di sosialisasi) tapi lakukan secara persuasif," imbuhnya.

Sumber

0 Komentar

close