Disertasi 'Seks Halal di Luar Nikah', Karya Ilmiah Berbuah Teror


Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta, Abdul Aziz, tak menyangka disertasinya menjadi heboh seperti ini. Dia dan keluarganya terus mendapatkan teror di media sosial.

Semua berawal dari disertasi 'Konsep Milk al–Yamin Muhammad Syahrur sebagai Keabsahan Hubungan Seksual Nonmarital' yang dia tulis. Disertasi ini lolos saat diujikan pada 28 Agustus 2019 lalu.

Mahasiswa doktoral Interdisciplinary Islamic Studies di Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, ini sebenarnya hanya mengkaji pandangan Syahrur, cendekiawan asal Suriah tentang hubungan seks di luar nikah yang halal dalam batas–batas tertentu.

Mungkin, masyarakat memahami bahwa konsep tersebut adalah pandangan dari Abdul Aziz. Padahal dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta itu hanya memaparkan dan mengritisi pandangan Syahrur.

"Tidak menyangka sampai seperti ini. Saya diteror di medsos, disudutkan sekali. Tidak hanya saya, tapi istri dan anak saya juga. Bahkan anak saya sampai menangis," kata Abdul di gedung Fakultas Syariah, IAIN Surakarta, Rabu (4/9/2019).

Ada pihak yang membuat meme foto dirinya dengan tambahan tulisan 'duta mesum'. Bahkan ada yang sampai menyebut dirinya murtad dari Islam.

Menurutnya, komentar–komentar miring tersebut sudah di luar konteks. Sebab yang dia susun adalah produk akademis yang berdasarkan kajian mendalam.

"Kita ini pemikir, saya juga banyak membahas Imam Syafii dan ulama lain, yang tentu berbeda dengan Syahrur. Tapi memang tidak dipublish. Kalau terornya seperti ini kan apa hubungannya?" katanya.

Dia mengaku, sebenarnya tidak menutup segala kritik dan masukan yang sifatnya akademik. Bahkan selama penyusunan disertasi, dirinya sudah banyak berdiskusi dengan dosen lain.

"Saya terbuka dari kritik dan masukan. Ini pun sudah melalui diskusi dengan dosen lain. Memang banyak yang mengritik, dan saya buat sebagai masukan," ujar Abdul.

Abdul menyebut tindakan warganet sudah berlebihan. Dia pun berencana membuat pelaporan terhadap akun–akun yang menerornya.

"Ini saya anggap sudah keterlaluan, karena sampai menyerang keluarga saya. Ini akan saya laporkan ke kepolisian," tutupnya.

Disertasi Direvisi
Seketika saat ujian di UIN Yogyakarta, Abdul sudah mendapatkan arahan dari tim penguji untuk merevisi beberapa bagian yang kontroversial. Belum sempat merevisi, halaman sampul disertasi Abdul sudah viral di media sosial.

Pada bagian judul akan direvisi menjadi 'Problematika Konsep Milk al–Yamin dalam Pemikiran Muhammad Syahrur'. Penggantian judul tentu akan mengubah bagian lain, seperti abstraksi hingga kritik.

Kritikan Abdul kepada Syahrur dinilai kurang komprehensif. Dia diminta lebih memunculkan subjektivitas Syahrur dalam membuat pandangan tersebut.

"Sebetulnya saya sudah melakukan kritik dari segi gender dan bahasa, tapi diminta agar diperluas. Mengapa Syahrur berpendapat seperti itu. Supaya subjektivitas Syahrur diperluas," kata Aziz.

Dengan adanya revisi ini, proses penyusunan disertasinya menjadi semakin lama. Dia berharap dapat cepat menyelesaikan revisi sehingga hasil penelitiannya dapat segera dipublikasi.

"Tentu ini akan sedikit tambal sulam, sehingga butuh waktu yang cukup, inginnya ya cepat saja. Disertasi ini saja saya buat tiga tahunan, karena harus sambil mengajar juga," ujar dia.


0 Komentar

close