Haedar Nashir: Saya Percaya Masyarakat di Papua Ingin Damai

 

Jakarta - Ketua Pengurus Pusat (PP) Haedar Nashir mengajak semua pihak mencari solusi atas kasus sosial di Papua. Dia mengharapkan, adanya solusi untuk mengantisipasi agar kerusuhan serupa tidak lagi terjadi.

Untuk diketahui, Kamis (29/8), sempat terjadi aksi demo tolak rasisme yang berujung anarkis di Jayapura. Dalam aksi tersebut, massa sempat membakar sejumlah fasilitas publik.

"Sekarang ada gejolak sosial, maka mari semua kekuatan nasional maupun lokal untuk berada dalam posisi mencari solusi dan saya percaya kita punya solusi itu. Saling toleran dan berintegrasi, dan tidak membikin berbagai asumsi sehingga tidak bisa memecahkan itu," katanya di Universitas Muhammadiyah (UMM), Senin (2/9).

Dia mengungkapkan, Indonesia cukup memiliki pengalaman sejarah di Papua, Aceh, Poso, Maluku, Ambon. Semua kejadian itu harus menjadi pelajaran untuk mengambil peran yang integratif.

"Saya percaya semua kekuatan pemerintah Polri kemudian Pemda dan kekuatan masyarakat bisa bersama–sama mencari solusi untuk Papua. Saya percaya masyarakat di Papua ingin damai dan ingin hidup bersama dengan seluruh warga bangsa. Ada letupan itu kita selesaikan dengan cara seksama," ungkapnya.

Muhammadiyah sebagai organisasi masyarakat telah banyak berbuat melalui Perguruan Tinggi dan lembaga pendidikan lain. Tokoh–tokoh Muhammadiyah juga sudah berintegrasi dan menjadi bagian yang menyatu dengan masyarakat dan pemerintahan Papua.

Muhammadiyah juga memiliki usaha pemberdayaan masyarakat suku Kokoda di Kabupaten Sorong, Pulau Ara hingga di kawasan Merauke yang berbatasan Papua Nugini.

"Semangat Muhammadiyah semangat integrasi nasional, semangat integrasi sosial dan semangat pluralitas yang produktif. Bahwa seluruh kekuatan bangsa selain hidup damai juga terus saling memajukan. Kita susah berperan," ungkapnya.

Haedar juga menegaskan menangani Papua dengan segala kondisinya tidak bisa dilakukan secara instan. Butuh langkah terintegrasi yang dilakukan dalam tahap demi tahap.

"Tapi perlu ada intensitas yang lebih tinggi lagi untuk secara fokus menyelesaikan Papua sehingga ditemukan langkah jangka pendek dan panjang apa," pungkasnya.



0 Komentar

close