Tindak Lanjut Ricuh Masalah Papua


Dalam pekan terakhir ini, polisi ternyata tidak tinggal diam dengan aksi pengibaran bendera separatisme dan narasi provokasi melalui media sosial.

Veronica Koman, seorang perempuan yang sering terlibat masalah hukum dengan kelompok–kelompok hak asasi manusia, diduga melakukan penyebaran berita bohong, hoax dan provokasi melalui media sosial soal rusuh di Surabaya.

Sementara itu ada juga nama Paulus Surya Anta Ginting. Menurut dugaan, Paulus Surya Anta Ginting mengkoordinasikan aksi membawa bendera separatisme di depan Istana Merdeka Jakarta. Aksi tersebut melibatkan seratusan orang dan berlangsung bersamaan dengan rusuh di Papua. Bahkan ada dugaan Paulus Surya Anta Ginting yang memfasilitasi media asing.

Veronica Koman dan Paulus Ginting harus memberikan keterangan dan penjelasan kepada aparat secara jelas, agar tidak terjadi kecurigaan terhadap dugaan aksi mereka. Namun, bila penjelasan itu benar adanya, maka patut disayangkan, ada warga Negara Indonesia yang mau merusak bangsanya sendiri.

Kok ya rela ada orang mengkhianati bangsanya sendiri. Memprovokasi, menyebarkan hoax dan menghasut serta melacurkan diri kepada orang asing. Kita turut prihatin dengan perilaku Veronica Koman dan Paulus Surya Anta Ginting. Sepertinya mereka bukan orang Indonesia.

Seandainya mereka mendengar narasi puisi Zawawi Imron, Tanah air Sajadah, pasti mereka akan menyesal.

Kata Zawawi Imron, "Sebelum kita lahir ke dunia ini, Rahmat Allah telah menjelma air susu di dada ibu, lalu kita diturunkan, pada sebidang tanah air, yang membentang dari Aceh sampai Papua, itulah Indonesia.


0 Komentar

close