Penghargaan Diskotik, Anies Bikin PA 212 dan GNPF Ulama ‘Pecah’


Penghargaan untuk diskotik Colosseum Club 1001 Pemprov DKI Jakarta membuat Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama berseberangan.

Ketua PA 212 Slamet Maarif menegaskan, pemberian penghargaan Adikarya Wisata kepada diskotik Colloseum itu jelas keliru.

Alasannya, keberadaan diskotik jelas bertentangan dengan norma agama.

“Penghargaan terhadap diskotik jelas keliru. Diskotek bertentangan dengan norma agama dan kearifan lokal,” tegasnya, Minggu (15/12/2019).

Akan tetapi, pihaknya enggan buru–buru menanggapi hal tersebut. Karena itu, pihaknya akan lebih dulu menemui Anies untuk meminta kejelasan.

“Kami akan tabayun dulu dengan Gubernur DKI Jakarta untuk dapat penjelasan,” sambungnya.

Kendati demikian, Slamet tak bisa memastikan kapan akan menemui Anies.

“Nanti, PA 212 DKI yang mengurusnya,” singkatnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Yusuf Muhammad Martak membela Anies terkait penghargaan dimaksud.

“Saya pikir tidak ada sesuatu yang aneh,” ucap Yusuf kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (14/9/2019).

Sebaliknya, dirinya tak habis pikir dengan beragam komentar pedas yang dilontarkan masyarakat melalui media sosial.

Komentar itu, disebutnya sangat menyudutkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Menurutnya, Pemprov DKI sama sekali tidak melanggar peraturan apapun dalam pemberian penghargaan dimaksud.

Selain itu, banyak pertimbangan sebelum pemberian penghargaan. Seperti penyerapan tenaga kerja dan memberikan kontribusi pembangunan dan pariwisata DKI.

Yusuf juga yakin, pemberian penghargaan itu tak hanya diputuskan oleh Anies dan stafnya saja.

“Tetapi ada dewan juri yang tidak tanggung–tanggung. Orang–orangnya memang berpengalaman sekali dalam bidangnya,” katanya.

Pihaknya juga merasa heran kepada publik yang mempertanyakan pemberian penghargaan itu.

“Penghargaan itu bukan diberikan hanya untuk satu. Terdiri dari tempat hiburan, diskotik , hotel, restoran, travel, penerbangan, bahkan ada sekolah menengah kejuruan, sekolah tinggi, lalu media, media elektronik,” imbuhnya.

Ia mengaku sangat mengenal Anies yang sangat berhati–hati sebelum mengambil keputusan dan mempertimbangkan banyak hal.

“Bukan karena saya pendukung beliau tapi saya mengenal beliau,” katanya.

Karena itu, dia yakin Anies pasti telah memahami norma hukum sebelum pemberian penghargaan.

“Pak Anies ini orang yang paling hati hati dan paling concern dalam menjalankan sesuatu sesuai aturan dan kaidah peraturan. Orang yang paling takut dan konservatif,” lanjutnya.

Karena itu, pihaknya meyakini Anies akan tetap didukung masyarakat selama tidak melanggar aturan dan norma yang berlaku.

“Insya Allah masyarakat bersama Gubernur DKI selama tidak melanggar peraturan,” ucap Yusuf.

Sebaliknya, pihaknya mengajak masyarakat untuk memberikan dukungan penuh kepada Anies untuk memantau tempat usaha dan tegas menindak jika ada pelangaran.

“Marilah kita membantu dan memberikan support kepada setiap pejabat atau pemimpin daerah yang menjalankan tugasnya dengan baik dan Insyaallah saya tahu bahwa saya mengenal beliau,” pungkasnya.

0 Komentar

close