BMKG Minta Masyarakat Aceh Waspada Kebakaran Lahan


Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun I Sultan Iskandar Muda merilis laporan, saat ini telah terpantau empat titik panas di wilayah Aceh.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun I Sultan Iskandar Muda Zakaria, mengatakan titik panas tersebut disebabkan akibat intensitas hujan yang rendah dan suhu udara panas.

“Karena tidak terjadi hujan dan didukung oleh cuaca yang panas, maka telah menyebabkan terjadinya titik panas di Aceh. Hal ini harus kita antisipasi bersama, agar tidak terjadinya kabut asap,” ujar Zakaria.

Zakaria menambahkan, empat titik panas itu terpantau di Kecamatan Arongan Lambaek, Kabupaten Aceh Barat sebanyak dua titik, Kecamatan Setialuebakti, Kabupaten Aceh Jaya satu titik dan Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya satu titik.

Zakaria menyebutkan suhu panas di wilayah Aceh mencapai 32 derajat celsius, sehingga lahan–lahan gambut menjadi kering maka sangat mudah akan terjadinya kebakaran hutan.

“Coba bayangkan saja, kalau lahan gambut yang sudah kering sekali jangankan untuk dibakar dengan korek api, jatuh puntung rokok saja bisa langsung terbakar. Maka saat udara panas seperti ini sangat mudah terjadi kebakaran lahan,” tutur Zakaria.

Zakaria mengimbau masyarakat agar jangan membuka lahan dengan metode membakar. Karena cuaca panas dengan suhu udara tinggi, lahan–lahan gambut dan dedaunan akan menjadi kering sehingga mudah terbakar.

“Selama musim panas ini alangkah baiknya agar tidak membakar lahan, kalau sudah terjadi kebakaran lahan, maka terjadinya kabut asap. Lebih baik kita saling menjaga untuk kelestarian lingkungan,” imbuh Zakaria.

0 Komentar

close