Ribuan Hektar Sawah di Aceh Besar Gagal Panen, Warga Salat Minta Hujan


Masyarakat Aceh Besar bersama para ASN dan pegawai kontrak di lingkungan pemerintah kabupaten, melaksanakan salat Istisqa, Rabu (23/1) di lapangan bolakaki Desa Siron, Kecamatan Ingin Jaya. Salat Istisqa adalah salat minta hujan.

Pantauan kumparan, pelaksanaan salat Istisqa dimulai sekitar pukul 09.00 WIB diimami oleh Pimpinan Dayah (Pesantren) Ulee Titi, Abu H Athaillah Ishak Al–Amiry (Abu Ulee Titi). Setelah itu kemudian dilanjutkan dengan penyampaian khotbah.

Pelaksanaan salat Istisqa dilakukan oleh pemerintah setempat karena kondisi Aceh Besar sedang mengalami musim kemarau. Saat ini sebagian besar sumber air, areal persawahan, sungai dan lainnya, di Aceh Besar kekeringan.

Dampak musim kemarau berkepanjangan yang melanda Aceh Besar sejak beberapa bulan terakhir, seluas 2.490 hektar persawahan warga diprediksi gagal panen.

“Kita meminta hujan kepada Allah, mudah–mudahan berkat doa ulama dan masyarakat, Aceh Besar bisa diberkati hujan,” kata Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali.

Mawardi menyebutkan, air hujan menjadi salah satu solusi untuk Aceh Besar mengantisipasi kekeringan yang melanda pertanian warga. Di samping itu, pemerintah juga berupaya memperbaiki sejumlah titik saluran air seperti irigasi.

“2.490 (hektar) yang sudah diprediksi gagal (panen). Tapi kita juga berupaya pembagian air dari irigasi. Kalau tidak cukup mudah–mudahan bisa hujan dalam beberapa hari ke depan. Jika pun gagal, berapa kerugian petani insyaallah pemerintah akan menanggulanginya,” ujarnya.

Mawardi menjelaskan, kerusakan yang terjadi di aliran irigasi sudah diperbaiki dan bersihkan. Akan tetapi karena debitnya kurang, sehingga air juga berkurang. “Sumbernya kurang, membuat waduk–waduk kita itu level airnya turun,” sebutnya.(hetanews)

0 Komentar

close