Masyarakat Diminta Tidak Kucilkan Petugas Medis yang Menangani Covid–19


Berbagai informasi di balik merebaknya wabah virus corona terus mewarnai berbagai pemberitaan media di Indonesia, termasuk di Aceh. Salah satunya adalah informasi diusirnya salah satu pekerja medis yang bertugas menangani pasien corona di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA). Petugas medis tersebut, dikabarkan mendapat perlakukan yang tidak menyenangkan dari warga tempat ia tinggal. Ia diusir saat kembali ke tempat indekosnya.

Kekwatiran masyarakat setempat akan penyebaran Covid–19 di daerah tersebut, membuat masyarakat resah dan berakhir dengan pengusiran dan berharap tenaga medis itu untuk tidak tinggal sementara di daerah tersebut.

Seperti dilansir dari CNN Indonesia, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh, Syafrizal Rahman membenarkan adanya seorang petugas medis yang diusir warga. Menurutnya, petugas medis itu kesehariannya bekerja untuk merawat pasien Covid–19 di RSUZA. Namun, ia enggan menyebutkan warga daerah mana yang melakukan pengusiran itu.

Ia juga menambahkan, sampai dengan saat ini, tenaga medis di Aceh belum ada yang positif corona saat dilakukan pengecekan lewat rapid test. Hanya saja, beberapa di antaranya ada yang memiliki gejala demam. Tapi tidak ada hubungannya dengan virus corona.

Sementara itu, Juru bicara Covid–19 untuk Aceh, Saifullah Abdulgani (SAG), ketika dihubungi aceHtrend, Selasa (7/4/2020), mengaku belum mendapat laporan dan baru membaca informasi pengusiran petugas medis itu di media.

”Sayangnya, identitas korban tidak ditulis sehingga kami belum bisa klarifikasi kepada paramedis tersebut”, kata SAG.

Ia juga berharap agar masyarakat tidak melakukan pengusiran terhadap tenaga medis, yang hendak pulang ke rumahnya. Meskipun, Pemerintah Aceh sudah menyediakan gedung yang dikhususkan untuk para petugas medis.

Seperti diketahui, Pemerintah Aceh menyiapkan tiga gedung di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh, untuk tempat tinggal petugas medis untuk dan menginap selama bertugas dalam penanganan Covid–19.[]

0 Komentar

close