Lika–Liku Perjalanan Hidup Jokowi, dari Tukang Mebel, Bekerja di Aceh hingga Jadi Presiden

Pada 59 tahun yang lalu. Ratusan kilometer dari Ibu Kota Jakarta, lahir seorang anak laki–laki di wilayah Surakarta, Jawa Tengah. Anak tersebut lahir dari rahim sang ibu bernama Sujiatmi dan ayahnya Wijiatno Notomiharjo. Dia adalah Joko Widodo, Presiden ke–7 RI.


Jokowi lahir dan dibesarkan di Kota Solo, Jawa Tengah. Ia merupakan anak sulung dari empat bersaudara, di mana ketiga adiknya perempuan.

Keluarga Jokowi sama seperti keluarga kebanyakan. Ibu dan bapaknya bukanlah orang keturunan ningrat melainkan keduanya adalah pekerja keras yang berjuang untuk membesarkan anak–anaknya.

Kondisi ekonomi yang sulit membuat Jokowi bersama keluarganya harus selalu berpindah rumah kontrakan. Hal itu harus dilakukan agar mampu membayar sewa rumah.

"Bapak berjuang untuk hidup kami dengan berjualan bambu dan kayu di pasar. Ibu sangat gigih membantu bapak, setelah selesai masak dan membereskan rumah, ia segera pergi ke lapak dagang bapak untuk mengikat bambu dan kayu," tutur Jokowi dalam akun Youtube Presiden Joko Widodo.

Di saat usaha sang ayah mulai membaik, tiba–tiba pemerintah kota Solo menggusur kawasan rumahnya hingga harus terusir. Kondisi tersebut sangat memperburuk kehidupan keluarga Jokowi.

Mereka pun terpaksa menumpang di rumah pamannya. Namun, kondisi tersebut tak membuat mereka putus asa. Ayahnya menjadi sopir angkutan umum sementara sang ibu berjualan di pasar meneruskan usaha bapaknya.

"Kami sekeluarga hidup tanpa mengeluh dan saling memberikan energi positif bersama–sama kami berjuang untuk tidak lagi menumpang. Bapak bisa membuka bengkel usaha kayu, setelah beberapa tahun uang bisa terkumpul untuk membeli rumah sederhana," ucapnya.

Kuliah di UGM

Pada 1980, Jokowi beranjak dewasa dan memulai kuliah di Universitas Gajah Mada (UGM) mengambil jurusan teknologi kayu, kehutanan. Tujuannya agar bisa mendalami pengetahuan tentang kayu untuk meneruskan usaha ayahnya.

Semasa kuliah Jokowi juga suka dengan sejumlah musik rock seperti Nazareth, Queen, Metalica, Judas Priest, hingga Guns n Roses. Tak hanya itu, ia juga memiliki hobi naik gunung.

Suatu ketika, ia bertemu dengan Iriana yang kini menjadi istrinya. Iriana merupakan teman adiknya yang sering main ke rumah.

"Pertama curi–curi pandang lama–lama jatuh cinta. Iriana orangnya sederhana dan itu yang saya suka," tutur Jokowi.

Lulus kuliah pada 1985, Jokowi memutuskan untuk melamar kerja di perusahaan kertas di Aceh. Setelah diterima, ia diterima dan ditempatkan di hutan rimba Aceh.

Tak lama dari sana, Jokowi pun memutuskan untuk menikahi Iriana di Solo. Mereka tinggal di tengah hutan selama 2,5 tahun.

Tukang Mebel

Saat Iriana hamil, mereka sepakat untuk kembali ke Solo. Di sana, Jokowi ikut bekerja dengan pamannya di pabrik mebel.

"Di sini saya belajar banyak bagaimana menjadi pengusaha yang baik, semua posisi pernah saya lakoni, di produksi, di pemasaran semuanya pernah saya alami," ungkapnya.

Setelah kelahiran Gibran Rakabuming pada 1987 Jokowi mulai mendirikan perusahaan mebel dengan nama CV. Rakabu. Namun, hal itu tidak langsung berjalan mulus dan pernah ditipu.

Kondisi itu tak membuat Jokowi patah semangat, justru sebalikanya, ia kembali bangkit mencari pesanan hingga skala internasional dengan mengikuti pameran mebel.

Usahanya pun mulai terlihat, kantornya terus ramai. Di saat itulah, ia bertemu dengan pembeli dari Francis bernama Bernard Chene.

"Dia yang memberi sebutan Jokowi untuk saya, sejak saat itu orang–orang lingkungan pengusaha mebel memanggil saya Jokowi," jelasnya.

Kiprah Politik

Seiring waktu berjalan, Jokowi mulai masuk ke dunia politik pada 2005. Ia maju menjadi calon wali kota Surakarta dan menang.

Selama memimpin Surakarta, Jokowi melakukan berbagai terobosan, Di antaranya, saat mereloksai pedagang kaki lima (PKL) yang dilakukan dengan sangat manusiawi. Jokowi juga gemar blusukan ke masyarakat. Ia pun terpilih dua periode sebagai wali kota dan didaulat menjadi wali kota terbaik ketiga di dunia.

Karir politiknya terus menanjak hingga dirinya mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta, dan menang pada 2012. Kala itu, Jokowi diminta secara pribadi oleh Jusuf Kalla (JK) untuk mencalonkan diri.

Selama menjadi pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sangat digandrungi warga Ibu Kota. Ia pun tak meninggalkan aksi blusukannya, hampir tiap hari ia menyambangi ke tengah–tengah masyarakat.

Berbagai kebijakannya yang populer ada Kartu Jakarta Pintar dan Kartu Jakarta Sehat, serta kampung deret. Elektabilitas Jokowi terus melambung, hingga akhirnya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, Jokowi mencalonkan diri sebagai Presiden Republik Indonesia dan menang.

Jokowi kembali maju untuk dua periode pada 2019 dan menang lagi. Jokowi akan menjabat sebagai Presiden hingga 2024. Saat ini, ia sedang fokus dalam mengatasi masalah perekonomian dan pandemi Covid–19.source

0 Komentar

close