Korban Tewas Banjir Luwu Utara Menjadi 16 Orang

Sebanyak 16 warga tewas dalam insiden bencana banjir bandang, di enam kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, pada Senin, 13 Juli 2020. Sebanyak 4.930 keluarga terdampak.


Keenam kecamatan itu ialah Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke, dan Malangke Barat. Dua kecamatan mengalami bencana paling parah, yakni Baebunta dan Masamba.

"16 jenazah sudah bisa dievakuasi, saat ini berada di RS Hikmah, RS Andi Djemma, dan Puskesmas Baebunta," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara, Muslim Muchtar, melansir Mediaindonesia.com, Rabu, 15 Juli 2020.

Dia menerangkan, banyak warga melaporkan anggota keluarganya hilang. Hingga kini, proses pencarian masih dilakukan.

"Banyak rumah yang kelihatan hanya atapnya," ungkapnya.

Dia melanjutkan, sejak air surut, Pemerintah Kabupaten Luwu Utara fokus membersihkam jalan poros yang tertutup material lumpur bercampur pasir. Sehingga akses jalan bisa dibuka, karena jalan terdampak merupakan jalur Trans–Sulawesi.

Sementara itu, warga terdampak kini membutuhkan beragambantuan. Mulai dari makanan siap saji, air bersih, air mineral, dan obat–obatan.

"Pemprov sudah bergerak membawa bantuan bahan pokok dan perlengkapan," kata Kepala Bidang Kedaruratan BPDB Sulsel, Ishak.

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, mengaku bantuan sudah datang dari sejumlah daerah tetangga. Yakni dari Palopo dan Luwu Timur.

Indah mengungkap, dirinya tengah menumpang di rumah seorang pejabat Pemkab Bupati. Lantaran, rumah jabatan bupati juga terendam lumpur.

Banjir bandang terjadi setelah hujan deras melanda wilayah Luwu Utara. Tiga sungai meluap, yakni Sungai Masamba, Rongkang, dan Sungai Rada, menyebabkan banjir bandang.

Sebelumnya, pada Kamis, 9 Juli 2020, banjir juga mengepung Kabupaten Luwu dan menyebabkan 2.970 keluarga terdampak. Sementara di Aceh Barat, Aceh, sebanyak 1.641 warga di Kecamatan Johan Pahlawan, terdampak banjir rob. Warga tersebar di empat desa sepanjang pesisir Samudra Hindia. source

0 Komentar

close