Cerita Prabowo Pas Lewat di Tengah Demo Omnibus Law Diberi Hormat

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akhirnya bersuara terkait aksi ricuh yang terjadi di sejumlah daerah karena menolak disahkannya Omnibus Law atau Undang-undang Cipta Kerja pada Kamis, 8 Oktober 2020. Menurut dia, sejumlah elemen massa niatnya baik tapi ada juga pihak yang melakukan provokasi.

Ketua Umum Partai Gerindra menyaksikannya sendiri melihat itikad baik para demonstran yakni ketika terjebak di tengah kerumunan massa namun mereka masih memberikan ruang untuk mobilnya tetap melintas.

“Saya lihat sebetulnya sebagian besar pendemo itu masih baik. Kemarin saya terperangkap dengan kerumunan massa tapi mereka buka jalan,” kata Prabowo dalam video yang dikutip dari Twitter Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak pada Senin, 12 Oktober 2020.

Bahkan, Prabowo mendapatkan sambutan yang ramah dari para pengunjuk rasa. Menurutnya, peserta demonstran sempat melambaikan tangan ketika melihat mobilnya melintasi mereka. “Anak-anak itu ada juga yang hormat. Mereka itu niatnya baik anak-anak tapi ada yang panas-panasin,” ujarnya.

Prabowo juga menanggapi terkait Partai Gerindra yang ikut mendukung disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja saat rapat paripurna DPR bersama pemerintah pada Senin, 5 Oktober 2020. Ada tujuh fraksi yang mendukung dan dua fraksi menolak disetujui UU tersebut.

Prabowo berdalih partainya mendukung UU Cipta Kerja, tapi juga menyaring isi pasal-pasal yang dianggap liberal. “Kita mendukung tapi kita menyaring, tidak kita dukung begitu. Jadi banyak yang kita kurangi terlalu liberal. Jadi banyak kalangan kita yang masih gandrung dengan Liberalisme,” kata dia.

Diketahui, tujuh fraksi di DPR mendukung pengesahan UU Cipta Kerja yakni Fraksi PDI Perjuangan, Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Nasdem, PKB, PPP dan PAN. Sementara, dua fraksi menolak yakni Partai Demokrat dan PKS.

UU Cipta Kerja disahkan melalui rapat paripurna DPR dan pemerintah di Gedung DPR pada Senin, 5 Oktober 2020. Akibatnya, aksi unjuk rasa terjadi di sejumlah daerah sejak 6 hingga 8 Oktober 2020. Namun, kerusuhan merajalela pada Kamis, 8 Oktober 2020. source

0 Komentar

close