Misteri Polisi Tewas di Musala dengan Luka Tembak di Dada

Bripda MI, anggota Kepolisian di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel) ditemukan tewas dengan luka tembak di bagian dada kiri di sebuah musala. Senjata laras panjang di samping jasad Bripda MI menjadi saksi bisu.

Kapolres Selayar AKBP Temmangnganro Machmud menceritakan peristiwa ini terungkap saat salah seorang anggota Polres Selayar lainnya mendengar suara tembakan dari Musala Penjagaan Polres Selayar yang juga tempat menyimpan senjata penjagaan pada Senin (19/10/2020) sekitar pukul 17.30 Wita.

"Kemudian (anggota yang mendengar suara tembakan) mendatangi menemukan Bripda MI telah tertembak dengan senjata V2 Sabhara di dada sebelah kiri," kata Temmangnganro, Senin (19/10/2020).

Sejumlah anggota Polres Selayar kemudian membawa MI ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Namun nyawanya sudah tidak terselamatkan. Temmangnganro mengatakan pihaknya masih mendalami peristiwa ini dengan cara melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Sementara masih kami dalami, kami belum bisa memastikan, masih olah TKP," ujar Temmangnganro.

Di samping olah TKP untuk mengungkap peristiwa ini, polisi sedang mengurus jenazah korban.

Temmangnganro meminta agar hal-hal yang bersifat privasi almarhum tak disebarluaskan.

"Mohon foto-foto tersebut jangan di-share, kita menjaga kehormatan almarhum dan keluarganya, terima kasih," imbau Temmangnganro.

Usut punya usut, Temmangnganro kemudian mengungkap dugaan awal penyebab tewasnya personel Polres Selayar Bripda MI dengan luka tembak. Bripda MI diduga bunuh diri.

"Dugaan sementara korban M kecelakaan senjata atau ada upaya untuk melukai diri sendiri akibat rasa sakit di kepala yang sudah tidak tertahankan," kata Temmangnganro saat dimintai konfirmasi detikcom, Selasa (20/10/2020).

Bripda MI diduga tewas bunuh diri dengan menembakkan dadanya menggunakan senjata laras panjang.

"Dugaan sementara korban MI kecelakaan senjata atau ada upaya untuk melukai diri sendiri akibat rasa sakit di kepala yang sudah tidak tertahankan," ujar Temmangnganro.

Temmangnganro mengungkapkan MI sebelumnya pernah mengalami kecelakaan tunggal yang mengakibatkan luka di bagian kepala. Akibat kecelakaan itu, MI hilang kesadaran dan hilang ingatan yang membuatnya harus dirawat di rumah sakit.

"MI sempat dirawat di RS Bhayangkara Makassar sejak bulan Mei akhir sampai dengan September karena kecelakaan tunggal mengakibatkan luka di kepala sampai hilang kesadaran dan hilang ingatan," katanya.

Usai menjalani perawatan di RS Bhayangkara, MI masih dalam proses pengobatan dan mengkonsumsi obat penahan nyeri untuk sakit di kepalanya.

Namun dalam proses pengobatan itu, MI ditemukan tewas dengan luka tembak di dada kiri.

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda, pembaca, merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental. source

0 Komentar

close