Viral Foto Pos Polisi di Bogor Jadi Sasaran Kelompok Anarko

Foto Pos Polisi di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, menjadi sasaran aksi vandalisme orang tak dikenal viral di media sosial (medsos).

Namun, coretan ini bukan soal aksi polisi yang tengah berjaga dan mengatur lalulintas di pos, melainkan pos polisi tersebut menjadi sasaran vandalisme kelompok Anarko.

Foto viral pos polisi itupun tersebar masif dalam aplikasi pesan What’s app. Dalam foto itu nampak pos polisi dengan warna khas biru putih dipenuhi coretan vandalisme.

Vandalisme tersebut bertuliskan “DPRD BEGO” dengan warna pilox putih. Tulisan tersebut tertulis di kaca dan di sebelah kanan tulisan tersebut nampak lambang kelompok Anarko.

Sedangkan tepat di bawah tulisan “DPRD BEGO” terapat pula tulisan “JEGAL SAMPAI GAGAL”. Tepat di sebelah kanann paling ujung nampak pula lambang kelompok Anarko dengan pilox merah.

Dikonfrimasi, Kasat Lantas Polres Bogor, AKP Fitra Zuanda menuturkan, saat ini petugas Satlantas tengah mengecek ke lokasi. “Sebentar saya cek dulu,” singkatnya.

Sementara itu Polda Metro Jaya mengamankan belasan orang yang diduga merupakan kelompok anarko. Para terduga pelaku diamankan di kolong Jembatan Semanggi, Jakarta Selatan pada Rabu (7/10) pagi.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, para kelompok anarko diamankan saat mereka tengah berkumpul di kolong jembatan tersebut. Diduga mereka tengah merencanakan sesuatu. Namun Sambodo tidak membeberkan rencana kelompok tersebut, apa berkaitan aksi penolakan RUU Ciptaker.

“Ada 18 orang kita amankan diduga kelompok anarko. Mereka berkumpul tidak jelas (merencanakan sesuatu),” kata Sambodo seperti dikutip PojokSatu.id, Rabu (7/10).

Kini 18 terduga kelompok anarko tersebut masih dilakukan pemeriksaan intensif guna mengetahui rencana yang akan mereka selenggarakan. “Masih diperiksa intensif ya,” ungkapnya.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengamankan 18 orang yang diduga hendak melakukan demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa (6/10) untuk menolah Omnibus Law Cipta Kerja. Massa tersebut diduga berasal dari kelompok Anti Kemapanan.

Usai diselidiki, mereka yang diamankan diduga bukan kalangan buruh. Melainkan hanya siswa SMA. Mereka diduga hanya ikut–ikutan melakukan demo.

“Iya ada 18. Katanya mereka dapat info di medsos mau ada ribut di DPR, makanya datang ke sana. Setelah diperiksa, nanti kami pulangkan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus. source

0 Komentar

close