23 Roket Hantam Afghanistan, 8 Orang Tewas, 31 Orang Luka-luka

Sekitar 23 rentetan roket menghantam berbagai bagian ibu kota Kabul, Afghanistan pada Sabtu (21/11/2020) dengan jumlah korban tewas bertambah dari sebelumnya 4 orang menjadi 8 menurut kantor berita Associated Press (AP)

Peta Afganistan. //Pixabay//ErikaWittlieb/

Selain korban tewas, seorang pejabat mengatakan pada AP bahwa 31 orang lainnya mengalami luka-luka. 

Roket ditembakkan dari 2 mobil, menurut Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Tariq Arian. Belum ada pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. 

Serangan itu terjadi di daerah Wazir Akbar Khan di Kabul, dan dikabarkan memiliki misi diplomatik. 

Satu roket dikabarkan mendarat di Kompleks Kedutaan Besar Iran. Melalui twit-nya, Kedutaan Besar Iran di Kabul mengonfirmasi sebuah roket jatuh di halaman kompleks kedutaan disertai 'sejumlah pecahan peluru' menghantam gedung utama. 

Serangan itu menyebabkan kerusakan pada jendela dan peralatan. Tidak disebutkan apa detil dari peralatan yang rusak. 

"Untungnya insiden tersebut tidak memakan korban dan semua staf dalam keadaan sehat," kata twit tersebut. 

Taliban mengeluarkan pernyataan cepat yang menyangkal bertanggung jawab atas serangan itu juga afiliasi kelompok Negara Islam (ISIS) yang beroperasi di daerah tersebut dan telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan baru-baru ini di Kabul termasuk dua serangan dahsyat terhadap lembaga pendidikan yang menewaskan lebih dari 50 orang, banyak di antaranya pelajar. 

Pakistan, dengan Perdana Menteri Imran Khan mengunjungi Kabul untuk pertama kalinya sejak pemilihannya pada 2018, mengutuk serangan itu dan memperingatkan "penting untuk waspada terhadap perusak yang berupaya merusak upaya perdamaian."  

Meski demikian, Imran Khan tidak merinci siapa 'perusak' yang dimaksudnya.  

Serangan roket terjadi saat perwakilan pemerintah Afghanistan dan Taliban terus mengadakan pembicaraan di Qatar, meskipun kemajuannya lambat.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo diperkirakan akan mendesak pengurangan kekerasan dalam pertemuannya dengan tim perunding Taliban dan pemerintah pada Sabtu malam selama singgah sehari di Doha. 

Sebagian besar Taliban mengabaikan permintaan seperti itu sebelumnya.

Beberapa jam sebelum serangan yang mengguncang Kabul itu, sebuah bom yang dipasang di sebuah mobil menewaskan satu anggota personel keamanan dan melukai tiga lainnya di lingkungan timur ibu kota, kata Juru bicara polisi Kabul Ferdaws Faramarz. 

Kekerasan di Afghanistan telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir dengan serangan yang semakin mengerikan dan sering diklaim oleh afiliasi kelompok ISIS. 

Meski begitu, tetap saja Taliban telah melancarkan serangan hampir setiap hari terhadap pasukan keamanan pemerintah Afghanistan. source

0 Komentar

close