Soal Tewasnya 6 Laskar FPI, Ini Kata Gatot

Ketua Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) menindak tegas pimpinan Polri yang terlibat kasus penembakan 6 anggota laskar FPI (Front Pembela Islam). Ia menilai tindakan tersebut hanya dilakukan oleh orang-orang yang tidak Pancasilais.

Foto: Dery Ridwansah/ JawaPos.com

"KAMI memprotes keras atas tewasnya enam anggota Front Pembela Islam (FPI) pengawal Habib Rizieq Syihab di Jalan Tol Cikampek. Tindakan tersebut adalah teror brutal dan perbuatan kejam," ujar Gatot dalam keterangannya, Selasa (8/12).

Baca Juga: FPI Ungkap Fakta soal Rizieq yang Diintai Pakai Drone

"Tindakan demikian hanya dilakukan oleh orang-orang yang tidak Pancasilais (tidak Berketuhanan Yang Maha Esa dan Berperikemanusiaan yang Adil dan Beradab)," sambungnya.

Gatot juga mendesak Jokowi membentuk Tim Pencari Fakta dan menindak pimpinan Polri yang diduga terlibat.

Baca Juga: Jejaknya Hilang Sejak April, Pria Asal Sumut Ternyata Dibunuh di Aceh

"KAMI mendesak Presiden Joko Widodo membentuk Tim lndependen Pencari Fakta untuk mengusut peristiwa tersebut secara obyektif, imparsial, dan transparan, guna menyingkap pelaku dan pemberi perintah yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa," tuturnya.

"KAMI mendesak Presiden Joke Widodo untuk mengambil tindakan tegas terhadap siapa pun Pimpinan Polri, yang patut diduga terlibat atau tidak mencegah tindakan pelanggaran hukum dan HAM berat itu," katanya lagi.

Baca Juga: Gelar Aksi Damai, FPI Aceh Minta Hukum Ditegakkan

Selanjutnya, Gatot juga menyerukan kepada rakyat untuk bersatu menghentikan tindak kekerasan di negeri ini.

"KAMI menyerukan Rakyat Pancasilais sejati untuk bersatu padu menghentikan Indonesia meluncur menjadi Negara Kekerasan dan Anti Demokrasi," tutupnya.

Respons Istana

Tenaga Ahli Utama KSP, Donny Gahral Adian menjelaskan Istana menyerahkan insiden bentrokan yang menyebabkan 6 pengawal pimpinan FPI Rizieq Syihab tewas ke polisi. Dia berharap kepolisian bisa memberikan keterangan lengkap kepada publik.

"Kalau itu, arahan kami, langsung ke Polda Metro. Karena mereka yang tahu detil apa yang terjadi. Dari Istana tidak bisa berkomentar. Kita serahkan pada kepolisian beri keterangan selengkap-lengkapnya," kata Donny saat dihubungi, Selasa (8/12).

Donny menjelaskan pemerintah belum ada niatan untuk membentuk tim pencari fakta independen terkait insiden tersebut. Dia pun menyerahkan sepenuhnya kepada polisi.

"Belum ada. Kita sepenuhnya menyerahkan kepada kepolisian untuk menuntaskan itu," ungkap Donny.

Sumber : Merdeka

0 Komentar

close