Gadis Asal Aceh Tewas dengan 11 Tusukan di Medan, Ini Motifnya

Polda Sumatra Utara (Sumut) menembak mati pelaku pembunuhan Fitriana (17), gadis berjilbab di kawasan Jalan Medan-Binjai. Dari hasil penelusuran polisi, pelaku berinisial WD merupakan pacar korban yang tak mau bertanggung jawab atas kehamilan korban. 

Dirreskrimum Polda Sumut (kemeja hitam) dan Kabid Humas Polda Sumut (Foto: Dok Polda Sumut)

“Sudah ditangkap. Tersangka diamankan saat hendak melarikan diri di wilayah Labuhanbatu,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi di Mapolda Sumut, seperti dilansir website resmi Polda Sumut, Senin (11/1/2021).

Baca Juga: Polisi Tembak Mati Pembunuh Gadis Asal Aceh di Medan

Dirkrimum Polda Sumut, Kombes Tatan Dirsan Atmaja mengatakan bahwa pelaku merupakan pacar korban. Pelaku menghabisi nyawa korban menggunakan pisau. 

“WD melakukan pembunuhan terhadap pacar nya inisial F tepatnya di halaman masjid. Korban meninggal dengan lebih kurang 11 tusukan,” ucap Tatan.

Baca Juga: Warga Pulau Lancang Dengar Suara Menggelegar yang Bikin Jendela Rumah Bergetar Saat Pesawat Sriwijaya Air Jatuh ke Laut

Setelah ditangkap, polisi kemudian meminta tersangka untuk menunjukkan barang bukti yang dia gunakan untuk melakukan pembunuhan dan penganiayaan. Saat diminta menunjukkan barang bukti, tersangka melakukan perlawanan kepada petugas.

“Pada saat pencarian barang bukti yang ditunjukkan pelaku, pelaku berusaha menganiaya anggota. Itu satu anggota ada yang luka, kemudian dilakukan tindakan tegas oleh aparat,” ujarnya.

Selain itu, Tatan juga mengungkap motif WD membunuh F. Menurutnya, WD tidak mau bertanggung jawab atas kehamilan F. 

“Jadi kalau motif yang pertama, yang bersangkutan (pelaku) dimintai pertanggungjawabannya. Korban hamil 4 bulan, tersangka tidak mau,” ucapnya. 

Tidak hanya melakukan pembunuhan kepada F. Tatan mengatakan WD juga melakukan penganiayaan kepada pria berinisial IM di Jalan Nibung, Medan. 

“Selesai melakukan pembunuhan kepada saudari F, kemudian pada pukul 22.30 WIB tersangka melakukan penganiayaan berat kepada IM,” ucap Tatan. 

Akibat dari penganiayaan ini korban IM kritis. Motif penganiayaan ini karena dipicu rasa cemburu. 

“Korban IM itu ada 10 bacokan, tangan kanan cacat permanen. Motifnya cemburu,” katanya. 

Seperti diketahui, mayat F ditemukan pada Selasa (5/1/2021) malam. Saat mayatnya ditemukan, F mengenakan kerudung hitam, kemeja biru gelap dan rok cokelat kemerahan. source

0 Komentar

close