Dapat Rp 24 M setelah Jual Tanah, Miliarder Ini Beli Mobil Meski Tak Bisa Nyetir

Seorang miliarder bernama Wantono mendapat uang Rp 24 miliar setelah menjual tanah seluas 4,2 hektare. Ia pun langsung membeli mobil mewah merk Mitsubishi Xpander meski tak bisa mengemudi.

Baca Juga: Balas Sindiran Denny Siregar, Geisz Chalifah: Emas di Monas Disumbang Orang Aceh

Wantono mendapat Rp 24 miliar setelah jual tanah 4,2 hektare. Ia pun membeli Mitsubishi Xpander meski tak
bisa mengemudi. Foto: tribunjatim.com

Sebuah kampung Miliarder kini telah melekat di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban. 

Para miliarder seperti ketiban rezeki nomplok usai menjual tanahnya, untuk proyek kilang grass root refinery (GRR), perusahaan patungan Pertamina-Rosneft asal Rusia.

Baca Juga: Dua Pembunuh Ibu dan Anak di Aceh Timur Dibekuk Polisi, Korban Sempat Diperkosa Sebelum Dihabisi

Kisah para miliarder baru ini sempat menghebohkan jagat maya usai video viral belasan mobil baru yang diangkut menggunakan truk towing tiba di desa setempat, Minggu (14/2/2021), sore.

Fakta unik terungkap, beberapa warga yang membeli mobil baru mewah itu ternyata belum bisa mengemudi.

Wantono (40) mengatakan, memang tidak bisa nyetir sebelum membeli mobil jenis Mitsubishi Xpander.

Sehari-hari ia hanya mengendarai traktor untuk ke sawah. Namun, setelah beli mobil ia kemudian diajari temannya hingga akhirnya mulai bisa mengemudi.

"Memang sebelum beli mobil ini tidak bisa nyetir, setelah beli saya belajar," ujarnya ditemui di rumahnya, Kamis (18/2/2021).

Sambil meneguk air di gelas, bapak satu anak itu mengatakan tak butuh waktu lama untuk belajar mengemudi mobil.

Menurutnya, masih sulit mengendari traktor yang digunakan sehari-hari untuk membajak sawah.

Meski sudah bisa mengemudi, namun pria yang mendapat Rp 24 miliar itu belum berani mengemudi ke kota.

"Ya hanya di jalan desa saja mengemudinya, belum berani ke jalan raya ke kota. Saya hanya beli 1 mobil, sisanya beli tanah dan ditabung," pungkasnya.

Sementara itu, miliarder lain bernama Matrawi (55) warga sekitar juga menyatakan hal sama.

Dia membeli dua mobil setelah menjual tanahnya 1/2 hektar dan mendapat Rp 3 miliar dari Pertamina.

Sebelum membeli mobil, ia juga tidak bisa mengemudikannya. Setelah beli mobil rush dan pickup ia baru belajar.

"Saya beli dulu baru belajar, sekarang sudah bisa sedikit-sedikit. Belum berani jalan ke kota, di desa dulu," tutup Matrawi.

Sekadar diketahui, lahan warga dihargai apraisal Rp 600-800 ribu per meter, menyesuaikan lokasi.

Kebutuhan lahan untuk pembangunan kilang minyak GRR seluas 821 hektar. Rinciannya, lahan warga 384 hektar, KLHK 328 hektar dan Perhutani 109 hektar.

Investasi kilang minyak dengan nilai 16 miliar USD atau setara 225 triliun itu rencananya akan beroperasi di 2026.

Kilang GRR ditarget mampu produksi 300 ribu barel per hari. (tribunnews)

0 Komentar

close