Video benda bercahaya diduga meteor jatuh di daerah Pagimana, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah (Sulteng) viral di media sosial (medsos). Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) telah menerima laporan terkait video diduga meteor jatuh tersebut.
Baca Juga: Tega, Ibu Sendiri Jadi Pelakor dan Kabur dengan Pacar Putrinya
Ilustrasi asteroid (Foto: Getty Images/Dan Kitwood) |
Kepala Lapan Prof Thomas Djamaluddin menduga benda terekam kamera yang terlihat bergerak di langit ke bawah dan menampakkan ekor putih memanjang itu sebagai asteroid yang masuk ke atmosfer.
Baca Juga: Viral Pemuda Terekam Cium Alat Kelamin Wanita di Kafe Saat Siang Bolong
"Dari kesaksian warga dan gambar serta video singkat yang saya terima, saya menduga itu meteor besar atau bola api (bollide) yang disebabkan masuknya asteroid ke atmosfer," kata Prof Thomas saat dimintai konfirmasi seperti dilansir dari detikcom, Rabu (17/3/2021).
Momen benda jatuh dari langit tersebut terekam warga. Video berdurasi 17 detik terkait momen jatuhnya meteor itu disebut-sebut terjadi di Kecamatan Pagimana, Kabupaten Banggai, pada Selasa (16/3) sekitar pukul 21.00 Wita.
Baca Juga: Dinyatakan Hilang Saat Tsunami Aceh 2004, Polisi Asep Kini Ditemukan di Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh
Thomas mengatakan benda langit yang jatuh dan masuk ke atmosfer bumi akan menimbulkan suara dan guncangan. Selain itu juga terlihat kilatan cahaya.
"Jatuhnya asteroid itu bisa menimbulkan gelombang kejut yang menimbulkan suara dentuman dan guncangan. Karena gelombang suara lebih lambat dibandingkan cahaya, maka suara dentuman terdengar belakangan dibandingkan terlihatnya kilatan cahayanya," jelasnya.
Baca Juga: Klarifikasi Remaja Aceh Terkait Video Viral Dirinya Disebut Gangguan Saraf Gegara Main Game
Terkait peristiwa ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan tak menerima adanya laporan lintasan meteor di sensor seismik Luwuk, Sulteng. BMKG juga menyebut sensor seismik tak mencatat adanya anomali gelombang seismik terkait jatuhnya benda langit tersebut.
Thomas mengatakan bisa saja sensor seismik tak menangkap gelombang karena jarak yang terlampau jauh dengan objek benda jatuh tersebut.
Baca Juga: Siswi MAN Bireuen Melahirkan di Sekolah, Polisi Tangkap Pria Beristri Diduga yang Menghamilinya
"Bisa jadi, karena mungkin jaraknya jauh," kata Thomas.
Sebelumnya diberitakan, BMKG menyebut tak ada catatan soal benda langit atau meteor jatuh di wilayah Pagimana, Banggai. Sensor milik BMKG juga tak mencatat getaran seismik.
Baca Juga: Viral Sepasang Pria dan Wanita Buat Video Syur di sebuah Hotel, Polisi Ambil Tindakan
"Sensor seismik BMKG di Luwuk tidak mencatat adanya anomali gelombang seismik saat masyarakat Pagimana Kabupaten Banggai, Sulawesi Tangah, melaporkan adanya lintasan meteor," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono. source
0 Komentar