BMKG: Gempa Malang M 6,1 di Zona Megathrust, Tak Menimbulkan Tsunami

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan gempa M 6,1 yang mengguncang Malang akibat adanya deformasi slip lempeng Australia. Gempa ini ada di zona megathrust.

Baca Juga: Suami Pergi Kerja, Istri 'Indehoy' dengan Pria Lain Dalam Kamar

Gempa 6,1 M di malang.

"Gempa ini merupakan gempa menengah, yaitu adanya sebuah deformasi slip lempeng Australia yang tersubduksi tepat di zona Benioff, yaitu subduksi selatan Jatim yang sudah mulai menukik. Jadi ada di zona megathrust ya. Patut disyukuri dengan kedalaman 80 km itu tidak menimbulkan tsunami," kata Daryono dalam konferensi pers yang disiarkan akun YouTube Infobmkg, Sabtu (10/4/2021).

Baca Juga: Viral Video Pelakor Ditelanjangi di Toilet Kuburan

Dia menjelaskan bahwa zona sesar ini sensitif terhadap tsunami. Tsunami bisa terjadi jika kekuatan gempa ada di atas M 7.

"Karena kalau melihat mekanisme sumbernya ini adalah sesar naik jadi sensitif terhadap tsunami jika kekuatannya besar di atas 7 dan memiliki kedalaman lebih dangkal," ungkapnya.

Baca Juga: Gempa Berkekuatan 4,5 M Guncang Pidie Jaya Aceh

Selain itu, dia menjelaskan gempa di kawasan Kabupaten Malang ini kompleks. Sebab, gempa hampir terjadi dua bulan sekali.

"Dan kalau kita melihat kawasan Malang ini memang seismik aktif dan kompleks ya. Karena hampir dua bulan sekali dirasakan," tuturnya.

Baca Juga: Viral Foto Mantan Presiden Timor Leste Pikul Kardus Bantuan untuk Korban Banjir 

Berdasarkan catatan sejarah, sudah ada beberapa gempa merusak yang terjadi di kawasan ini. Gempa merusak terjadi sejak 1896.

"Dan kalau kita lihat catatan sejarah di kawasan ini sudah mengalami gempa merusak berkali pada masa lalu. Seperti gempa yang terjadi pada 1896, 1937, 1962, 1963, 1972," jelasnya. source

0 Komentar

close