Direktur CIA Diam-diam Bertemu dengan Pendiri Taliban di Ibu Kota Kabul

Direktur Badan Intelijen Pusat AS (CIA) dilaporkan menggelar pertemuan rahasia dengan salah satu pendiri Taliban di Kabul. Baca Juga: Taliban Ancam AS, Akan Ada Konsekuensi jika Penarikan Pasukan Militer Telat Selesai

Pemimpin tim perunding Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar melihat deklarasi akhir pembicaraan damai antara pemerintah Afghanistan dan Taliban yang disampaikan di ibu kota Qatar, Doha, pada 18 Juli 2021.(AFP PHOTO/KARIM JAAFAR)

Pertemuan Direktur William Burns dengan Mullah Abdul Ghani Baradar terjadi jelang tenggat waktu 31 Agustus supaya AS dan sekutunya pergi dari Afghanistan.

Baca Juga: Taliban Kini Tak Wajibkan Perempuan Afghanistan Pakai Burqa, Bisa Sekolah Tinggi

Kepada The Washington Post, sumber CIA yang tidak ingin identitasnya diungkap membenarkan pertemuan itu terjadi pada Senin (23/8/2021).

The Post memberitakan, pertemuan itu adalah event tingkat tinggi antara pemerintahan Presiden Joe Biden dengan milisi.

Dilansir The Sun Selasa (24/8/2021), CIA menolak mengonfirmasi atau membantah pertemuan mereka dengan Taliban.

Baca Juga: Sumber Intelijen Sebut China Ikut Bantu Kemenangan Taliban di Afghanistan

Satu hari setelah agenda tersebut, Biden mengizinkan pasukan AS untuk menyelamatkan warga mereka di luar bandara Kabul.

Presiden berusia 78 tahun itu tidak ingin proses evakuasi berubah seperti tragedi Black Hawk Down, seperti yang diungkapkannya pekan lalu.

Dia merujuk kepada insiden ketika dua helikopter AS ditembak jatuh di tengah perang saudara Somalia pada 1993, membunuh 18 prajuritnya.

Baca Juga: Beda dengan AS, China & Rusia Mesra ke Taliban di Afghanistan

Associated Press melaporkan, US Special Forces berhasil menyelamatkan warga AS dari luar bandara pada Senin.

Sebanyak 16 warga "Negeri Uncle Sam" tersebut kemudian dilarikan ke Kabul untuk dipersiapkan proses evakuasinya.

Juru bicara Pentagon John Kirby menerangkan, komandan pasukan diberi wewenang menggunakan semua sumber daya untuk membantu warga AS berdasarkan kasus per kasus.

Kirby menjelaskan militer AS sempat menjalankan misi tambahan menggunakan helikopter. Namun dia menolak menjabarkannya.

Baca Juga: Taliban Kuasai Istana Kepresidenan Afghanistan, Presiden Ghani Lari ke Tajikistan

Di tengah upaya AS mengeluarkan warganya maupun penduduk Afghanistan yang membantu mereka, Biden mendapatkan tekanan dari sekutunya. 

Perancis, Jerman, dan Inggris mengeluhkan dengan waktu hanya sepekan, ada kemungkinan tidak semua orang bisa terangkut.

Menteri Luar Negeri Jean-Yves Le Drian kepada awak media mengaku dia khawatir dengan deadline yang dipasang AS.

Baca Juga: Viral Video Mesum 14 Detik Diduga Pasangan SMA di Sumut

"Tambahan waktu diperlukan jika ingin operasinya berjalan dengan mulus," kata Le Drian tegas. source

0 Komentar

close