Puluhan Warga Aceh Gagal Pulang dari Malaysia

Sebanyak 49 dari 95 warga Aceh di Malaysia gagal pulang ke kampung halamannya pada Kamis (18/11/2021). Sementara 46 orang lainnya berangkat pada pukul 13.30 siang waktu Malaysia, kemarin, menggunakan feri dari Pelabuhan Pasir Gudang Johor Bahru, menuju Batam, Kepulauan Riau.

Ketua SUBA Bukhari Ibrahim dan Presiden Permebam Datuk Mansyur Usman memberi arahan kepada rombongan warga Aceh yang akan pulang dari Malaysia, pada tanggal 3 Oktober 2021 lalu. Foto: Serambinews.

Kabar penundaan kepulangan 49 warga Aceh dari Malaysia ini disampaikan Ketua Solidaritas Ummah Ban Sigom Aceh (SUBA), Tgk Bukhari Ibrahim, kepada Serambi, pagi kemarin. “Bukan batal Bang ya, tapi gagal pulang hari ini (kemarin-red). Insya Allah mereka akan tetap pulang, hanya saja ditunda dua hari karena ada hal yang sangat mendesak,” jelas Bukhari melalui panggilan WhatsApp (WA).

Berdasarkan jadwal terbaru, sebut Bukhari, ke-49 warga Aceh tersebut akan diberangkatkan dari Malaysia pada Sabtu (20/11/2021). Saat dihubungi kembali dalam program Live Update Aceh di Serambi on TV, Bukhari Ibrahim mengatakan, penundaan kepulangan warga tersebut terjadi karena berkurangnya kapasitas kapal. Sebab, ada sejumlah orang bermasalah yang dipulangkan oleh pihak berwenang di Malaysia ke berbagai daerah di Indonesia.

“Ada beberapa kendala dalam pemulangan rombongan warga Aceh untuk gelombang ketujuh ini. Tapi, Insya Allah bisa kita atasi,” ujarnya. Bukhari menjelaskan, pada waktu normal atau sebelum pandemi, ada 2-3 feri yang berlayar setiap hari. Tapi, sejak Covid-19 hingga saat ini, hanya ada satu feri yang melayari Johor-Batam dengan durasi pelayaran tiga kali dalam seminggu.

Pelayaran ini juga yang biasa digunakan oleh pihak imigrasi Malaysia untuk mendeportasi orang bermasalah dan pendatang ilegal. “Kebetulan, hari ini (kemarin-red) pihak Imigrasi Malaysia juga mendeportasi puluhan orang yang sudah menjalani tahanan ke berbagai daerah di Indonesia,” kata Bukhari.

“Jadi, akhirnya kita pun kasihan terhadap orang-orang yang sudah lama di penjara itu. Hari ini (kemarin-red) ada kesempatan mereka dipulangkan, maka kita mengalah satu atau dua hari untuk kita dahulukan yang dari penjara dipulangkan. Itu pun bukan semua ditunda, tapi hanya sebagian saja,” timpalnya.

Tgk Bukhari juga memastikan bahwa tiket kapal rombongan SUBA yang ditunda kepulangan itu tetap bisa digunakan. “Sebab, penundaan bukan dari pihak kita, tapi dari pihak kapal atas permintaan Imigrasi Malaysia,” ucap Bukhari.

Bertambah dua malam

Sehubungan dengan penundaan pemulangan 49 warga Aceh tersebut, Tgk Bukhari mengatakan dirinya sudah berkoordinasi dengan Ketua SUBA Kuala Lumpur untuk mencari solusi terhadap akomodasi mereka. “Tadi pukul 9 pagi, saya koordinasi dengan Ketua SUBA Kuala Lumpur, kita sepakat ambil jalan tengah, dimana tambahan hotel ini kita tanggung satu malam dan mereka (rombongan) tanggung satu malam,” jelasnya.

Menurut Tgk Bukhari, biaya tambahan untuk hotel satu malam yang ditanggung SUBA berasal dari uang pribadi pengurus organisasi tersebut. “Penambahan dua malam hotel di Pasir Gudang adalah kejadian yang tidak terduga, sehingga kita tidak siapkan biaya. Maka, walaupun payah bagaimana pun tetap kita bantu sedaya upaya, demi menjaga keselesaan dan kenyamanan semua warga yang akan pulang. Ini juga demi nama baik SUBA,” ungkap Tgk Bukhari.

Malam nanti (tadi malam-red), tambah Bukhari, ia bersama sahabatnya Jafar Insya Reubee dan beberapa rekan lain akan kembali ke Pasir Gudang Johor untuk memastikan semua masalah tersebut tertangani dengan baik. “Tadi (kemarin-red) pukul 5 Subuh kami baru tiba di Kuala Lumpur. Tapi, karena ada sedikit masalah, malam nanti (tadi malam-red) kami harus berangkat lagi ke Johor,” ujarnya.

Bukhari Ibrahim menyebutkan, ini adalah gelombang ketujuh SUBA dan Permebam memulangkan warga Aceh dari Malaysia. Berdasarkan rencana awal, jumlah warga Aceh yang pulang dalam gelombang ketujuh itu mencapai 95 orang. Tapi, karena ada pemulangan para mantan tahanan oleh pihak Imigrasi Malaysia, maka jumlah rombongan gelombang ketujuh ini berkurang menjadi 46 orang.

“Ke 49 orang itu masuk dalam gelombang ke delapan yang Insya Allah akan diberangkatkan pada Sabtu (20/11/2021) mendatang. Mohon doa masyarakat Aceh agar semuanya berjalan lancar,” pungkas Tgk Bukhari Ibrahim. source

0 Komentar

close