Sakit Hati Disebut PKI, Pelaku Habisi Nyawa Guru SMK di Aceh Barat

JH (45), pelaku pembunuhan Fitriani (45) warga Desa Suak Timah, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat, yang berprofesi sebagai Guru di SMK Arongan Lambalek, mengaku sengaja menghabisi nyawa korban lantaran sakit hati.

Kepada wartawan JH yang merupakan kepada dusun setempat menceritakan kalau pada Selasa (2/11/2021), dirinya sedang santai dan hendak bermain layangan, saat itu juga korban yang melintas menuju kandang kerbau disana dan terlibat cekcok dengan pelaku.  

“Kebetulan korban di belakang saya membunyikan klakson, saya berhenti, mengatakan hati-hati bu, nanti kena layang-layang saya. Begitu bertemu pas pasan dia langsung berhenti dan mengatakan yang kasih naik layang-layang PKI semua,” ujar JH.

Tak menggubris, JH kemudian pergi meninggalkan korban. Namun, ucapan tersebut, ternyata membekas di hati JH, bahkan sudah berulang kali ia dikatakan oleh korban berasal dari keturunan PKI. Karena sudah tak sabar, JH kemudian menyusun siasat untuk menghabisi nyawa Fitriani.

Esoknya, Rabu (3/11/2021), JH mendatangi rumah korban dengan sebilah parang, karena niat membunuh belum mantap, pelaku hanya menanyakan maksud dari perkataan Fitriani kemarin. 

Tetap saja, korban bersikeras dengan ucapannya bahwa ‘Memang yang menaikan laying itu PKI’. JH kemudian pergi dengan meninggalkan nada ancaman kepada korban “Tunggu ya kak saatnya nanti,” kata JH saat itu.

Pengakuan JH, hanya karena ucapan tersebut ia tersinggung dan gelap mata lalu menghabisi nyawa korban dengan hantaman batu seberat 30 kilogram ke bagian kepala hingga hancur. Ia pun kini menyesali perbuatannya. 

“Unsur itulah saya sakit hati berkali-kali dia bilang keturunan kamu keturunan PKI. Dari situlah timbul saya sakit hati (sambil menangis), tapi saya menyesal, sangat menyesal karena saya kedepankan emosi saya,” kata JH sembari digiring polisi ke sel tahanan. source

0 Komentar

close