Mualem Instruksikan Gelar Santunan Anak yatim, Zikir, Doa Bersama, dan Ziarah dalam Milad ke-45 Gerakan Aceh Merdeka

Mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang kini menjabat Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat, Muzakir Manaf atau Mualem, menginstruksikan para kader dan seluruh eks kombatan GAM untuk menggelar peringatan milad ke-45 GAM pada 4 Desember. KPA adalah organisasi tempat bernaung mantan kombatan GAM.

Mualem meminta peringatan hari lahir GAM itu digelar dengan melakukan zikir dan doa bersama, menyantuni anak yatim, dan berziarah ke makam para syuhada pejuang GAM.

Instruksi Mualem ini disampaikan Juru Bicara KPA Pusat, Azhari Cagee, dalam keterangan tertulis kepada jurnalis, Rabu (1/12).

"Mualem menginstruksikan kepada jajaran KPA ban sigom (seluruh) Aceh, peringatan 4 Desember seperti biasa dengan melakukan santunan anak yatim, zikir, doa bersama, dan ziarah ke makam para syuhada yang telah syahid berpulang kepada Allah SWT," kata Azhari.

"Acara 4 Desember ya seperti tahun-tahun sebelumnya saja. Itu instruksi Mualem."

Tujuan memperingati 4 Desember, kata Azhari, agar masyarakat Aceh tidak lupa pada sejarah. Karena bertepatan dengan tanggal tersebut, sebuah sejarah di masa lalu pernah terjadi dan tentu membekas kepada masyarakat Aceh bahkan dunia hingga saat ini.

"4 Desember suatu sejarah yang terjadi di Aceh, tidak bisa dilupakan. Wajib dikenang dan 4 Desember ini kita peringati seperti biasa, doa, zikir, dan ziarah," ujar Azhari.

Sebagaimana diketahui, Gerakan Aceh Merdeka dideklarasikan oleh almarhum Teungku Hasan Muhammad di Tiro pada 4 Desember 1976 di puncak gunung Tjokkan, Tiro, Kabupaten Pidie. Cicit Pahlawan Aceh Teungku Chik di Tiro Muhammad Saman itu ingin memisahkan Aceh dari Indonesia.

Setelah deklarasi itu dan hari-hari berikutnya hingga hampir tiga dekade kemudian, konflik bersenjata melanda Aceh. Perang berakhir setelah GAM dan Indonesia berdamai di meja perundingan di Helsinki, Finlandia, pada 15 Agustus 2005. Nota kesepahaman yang ditandatangani itu kini dikenal MoU Helsinki.

MoU Helsinki memerintahkan GAM untuk membubarkan pasukan bernama Tentara Neugara Aceh (TNA) dan memotong senjata mereka. Mantan kombatan lalu bernaung dalam Komite Peralihan Aceh. Sementara GAM, tetap hidup saban 4 Desember. source

0 Komentar

close