3 Korban Ledakan Sumur Minyak Ilegal di Aceh Timur Meninggal Dunia

Seluruh dalam ledakan sumur minyak illegal di Aceh Timur dinyatakan meninggal dunia, total ada tiga orang.

Korban meninggal pertama adalah Safrizal (32), kemudian Junaidi (37), dan terakhir Baihaqi (36) meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh, Rabu (16/93/2022) malam.

Camat Ranto Peureulak Aceh Timur Mukhtardin mengatakan, korban Baihaqi meninggal dunia di ruang ICU RSUZA Banda Aceh.

“Jenazahnya dimamkan di Geudong, Kecamatan Samudera, Aceh Utara. Sekarang sudah dimakamkan," kata Mukhtardin dihubungi Kompas.com via telepon, Kamis (17/3/2022).

Dia menyebutkan, turut berduka atas musibah dalam ledakan itu sehingga seluruh korban meninggal dunia. Selain itu, dirinya sudah menyalurkan bantuan tali kasih untuk para korban berupa beras dan uang tunai.

Dia menyebutkan, santunan dari Pemerintah Aceh Timur berupa masing-masing keluarga korban mendapatkan 100 kilogram beras.

“Untuk uang tunai, korban almarhum Safrizal diberikan Rp 5 juta. Sedangkan untuk korban Baihaqi dan Junaidi masing-masing Rp 3 juta. Karena saat itu masih dalam perawatan medis,” katanya.

Dia berharap, peristiwa serupa tidak terjadi lagi di kecamatan tersebut.

“Semoga ini peristiwa terakhir, bagi masyarakat tidak lagi menggali sumur minyak illegal,” terangnya.

Kasus ini tengah diselidiki tim Polres Aceh Timur.

Diberitakan sebelumnya, ledakan sumur minyak ilegal terjadi di Desa Mata Ie, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, pada 11 Maret 2022. Ada tiga orang korban dari kejadian ini dan semuanya berpulang. source

0 Komentar

close