Biden Sebut Putin Penjahat Perang: Membuat Dunia Marah!

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengecam keras tindakan Vladimir Putin yang melakukan invasi militer ke Ukraina. Joe Biden menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai penjahat perang. 

Biden dan Putin

Hal itu disampaikan Joe Biden pada Rabu, (16/3) menyusul serangan militer Rusia ke Ukraini yang sudah tiga pekan belum berakhir. 

Menurut sejumlah kalangan, pernyataan yang dilontarkan Joe Biden tersebut merupakan kecaman paling keras yang datang dari pejabat AS sejak perang di Ukraina dimulai.

"Saya pikir dia (Putin) adalah penjahat perang," kata Biden usai memberikan sambutan di Gedung Putih, seperti dikutip dari CNN.

Kecaman Presiden AS keluar sebagai bentuk tanggapan usai Joe Biden mendengar pidato Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky secara virtual.

Dalam isi pidatonya, Presiden Ukraina meminta AS membantu Ukraina untuk mempertahankan diri dari gempuran Rusia, termasuk zona larangan terbang dan permintaan pengiriman jet tempur.

Setelah mendengarkan pidato Presiden Ukraina, beberapa jam kemudian Biden menyampaikan pidato untuk menanggapi permintaan Zelensky tersebut.

Dalam pidatonya, Biden berjanji akan mengirimkan bantuan militer baru ke Ukraina, sistem anti-pesawat, sistem anti-tank, persenjataan, dan pesawat tanpa awak.

Selain itu, Biden menyinggung soal kengerian yang terjadi di medan pertempuran. Ia mengaku mendapat laporan terkait pasukan Rusia menyandera ratusan dokter dan pasien di rumah sakit terbesar di Mariupol. 

"Ini adalah kekejaman, mereka membuat dunia marah dan dunia bersatu dalam dukungan kami untuk Ukraina dan tekad kami untuk membuat Putin membayar harga yang sangat mahal," kata Biden.

Di lain kesempatan, Wakil Presiden AS Kamala Harris menyerukan penyelidikan internasional atas kejahatan perang dalam invasi Rusia ke Ukraina. 

Menurutnya, saat ini di lapangan sedang terjadi kekejaman sedang berlangsung. Ia mengatakan, warga sipil yang menjadi target dengan sengaja sehingga jatuh korban merupakan kejahatan perang.

Selain itu, Gedung Putih melalui Sekretaris Pers Jen Psaki mengatakan, penyelidikan terhadap kejahatan perang akan berlanjut.

"Biden berbicara dari hati, namun untuk menuntut kejahatan perang diperlukan bukti yang kuat dan agar pejabat rusia dapat dimintai pertanggungjawaban, mereka harus melakukan perjalanan ke luar negeri. Kendati demikian tudingan kejahatan perang yang didukung dengan bukti masih dapat memberikan barat alat simbolis dalam memikai tindakan Putin di Ukraina," kata Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki.

0 Komentar

close