Gubernur Aceh Tabur Tanah Makam Iskandar Muda dan Percikan Air Masjid Raya Baiturrahman di Ritual Kendi IKN

Gubernur Aceh, Nova Iriansyah bersama Gubernur se-Indonesia melakukan tabur tanah dan percik air dari daerah masing-masing di lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN), Senin (14/3). Prosesi itu dipimpin langsung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Gubernur Nova adalah orang kedua yang diberi kesempatan menabur tanah dan air setelah diawali Gubernur DKI Anies Baswedan. Tanah dan air yang dibawa Gubernur Aceh bersumber dari Makam Sultan Iskandar Muda dan tanah Museum Aceh serta air dari Masjid Raya Baiturrahman.

Nova mengatakan, Pemerintah Aceh mengambil tanah dari komplek Museum Aceh yang menyimpan peninggalan masa Kesultanan Aceh Darussalam. Kesultanan Aceh Darussalam mengalami masa kejayaan ketika dipimpin Sultan Iskandar Muda atau Sultan Meukuta Alam pada 1607-1636 M.

Sementara Air diambil dari Masjid Raya Baiturrahman, merupakan peninggalan Kerajaan Aceh yang menjadi simbol agama, budaya, dan perjuangan masyarakat Aceh.

Masjid ini tidak hanya menjadi pusat kegiatan keagamaan dan saksi kejayaan Kerajaan Aceh, tetapi juga pernah dijadikan markas pertahanan terhadap serangan para penjajah. Air dan Tanah ini dibawa untuk mengisi Kendi Nusantara.

Tanah Makam Sultan Iskandar Muda tersebut, kata Nova, mencerminkan kekuatan perjuangan dan keteguhan. Sementara, tanah Museum Aceh dan air dari Masjid Raya Baiturrahman adalah dua bentuk kesadaran sejarah dan kekuatan ilahiah akan adanya keluhuran dan kepatuhan dalam beragama.

"Diharapkan tanah dan air yang dibawa dari Aceh ini dapat menjadi kekuatan perjuangan dan kekuatan agama agar pondasi pendirian IKN nantinya menjadi kuat," kata Gubernur Nova dalam keterangannya.

Dia juga mengungkapkan, adapun filosofi lain dari tanah dan air Aceh itu adanya kekuatan dan kemandirian daerah dalam membentuk struktur negara, sesuai dengan hadiah maja Aceh, "Adat bak poteumeureuhom, hukom bak syiah kuala," yang jika diartikan mengarah kepada kebudayaan yang diputuskan oleh raja-raja yang pernah memerintah di Aceh.

Dalam konteks IKN, kata Nova, masyarakat Kalimantan Timur harus berlomba dalam membangun Kaltim sebagai calon Ibu kota baru negara dengan segenap jiwa dan keintelektualannya.

"Kemudian, hukom bak syiah kuala, adalah bentuk daerah dengan nuansa religi yang sangat kental, jadi poin agamis tentang hukum keagamaan masuk ke dalam sila terpenting penegakan pedoman rakyat Aceh. Terkait IKN, kita juga berharap nantinya ibu kota baru negara ini juga punya pondasi seperti hadiah maja Aceh tersebut," ungkap Nova. source

0 Komentar

close