Waduh, JK Sempat Menolak AHY Jadi Cawapresnya Anies: Masih Juniorlah, Ya Mungkin Jadi Menteri Dulu

Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) sudah turun gunung untuk mempersiapkan jagonya untuk berlaga di Pilpres 2024. Anies Baswedan adalah tokoh yang terus ditentirnya.

Bahkan, JK disebut-sebut  telah menyiapkan pasukan khusus untuk menangkan Anies Baswedan di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Tak heran kalau kalangan politisi memantau kiprah JK, pun juga para pakar juga mencermati aksi JK. Pakar kebijakan publik, Achmad Nur Hidayat termasuk orang yang menantikan pasukan khusus yang disiapkan Jusuf Kalla untuk menangkan Anies di Pilpres 2024.

Pekan lalu, JK juga sudah menemui kampuin politik Indonesia, yang tak lain adalah mantan bosnya pada periode 2004-2009, yakni SBY (Susilo Bambang Yudhoyono).

Sudah bisa ditebak, yang dibicarakan masalah persiapan Pilpres 2024. Meski hasil pembicaraan tidak diungkapkan ke publik,namun sudah bisa diperkirakan. Paling tidak, JK punya Anies Baswedan, SBY punya sang putra AHY, Agus Harimurti Yudhoyono.

Akan halnya pakar politik Achmad Nur Hidayat telah melihat hal tersebut berdasarkan pertemuan yang dilakukan JK dengan SBY dan Surya Paloh.

Selain itu faktor kedekatan Anies dan JK menjadi indikasi terbentuknya pasukan khusus.

Ahli hukum tata negara sekaligus pengamat politik, Refly Harun, menanggapi peran JK sebagai king maker yang bisa menarik beberapa partai untuk mendukung Anies.

“JK sebagai king maker, itu bisa dia menggandeng PKS, kemudian ke SBY Demokrat, dan kemudian ke Nasdem Surya Paloh,” ujar Refly Harun di kanal YouTube-nya pada Rabu 22 Juni 2022.

Saat ini, Surya Paloh tampak masih bermain di dua kaki, yaitu kubu Istana dengan mengusung Ganjar.dan kubu luar Istana dengan mengusung Anies.

Untuk AHY, ternyata JK pernah membicarakan beberapa waktu lalu, dalam satau wawancara di acara Point of View yang dipandu Azizah Hamum. JK punya pandangan soal AHY terkait Pilpres.

Lantas ditanyakan kemungkinan Anies berpasangan dengan AHY di Pilpres, ini seperti mengulang sukses saat SBY berpasangan dengan JK. Sebab, Anies dimentori JK, AHY dimentori SBY.

JK tidak langsung to the point. JK melihat satu per satu tokoh yang beredar.  Menurut JK, Prabowo popularitasnya tinggi, namun juga perlu dipertanyakan, karena sudah tiga kali maju jadi capres. “Apa dia masih mau. Kan sudah tiga kali, belum berhasil, apa mau empat kali?” katanya.

Berikutnya, tentang Anies, menurutnya, pengalaman pemerintahannya ada, sama dengan Pak Jokowi. “Menjadi Gubernur DKI itu punya sesuatu yang penting. “Di samping itu juga poernah jadi menteri. Dia pengetahuannya baik.”

Kemudian Sandiaga Uno, menurutnya, berusaha untuk popular. Dia kini menjadi Menparekraf. “Jadi Menteri itu bisa kemana-mana, dulu kan biaya sendiri, sekarang dengan tugasnya bisa kemana-mana.”

Nah, kemudian dia bicara soal AHY dan kemungkinannya berpasangan, menjadi cawapresnya Anies Baswedan. JK melihat parpolnya lebih dulu.

“Ya, itu kan Demokrat hanya 9,4 persen, masih butuh 11 persen. Walau pun ada partainya, tapi belum cukup, masih perlu partai lain yang mendukung dia,” ujarnya.

“Siapa yang membawa itu, tentu Anies bisa membawa itu. Ada beberapa parpol yang mendukung,” katanya.

Lantas, sampai di situ, kemudian JK menyatakan nada menolak AHY jadi Cawapresnya Anies. JK melihat AHY masih yunior dan belum pengalaman. “Ini pandangannya masih yuniorlah. Masih muda,” katanya.

Menurut JK, AHY masih perlu pengalaman lagi, terlebih untuk mengelola pemerintahan. “Apakah bisa menjalankan pemerintahan dengan kurang pengalaman. Ya mungkin jadi menteri dulu,” ujarnya.

Kemudian, ditanyakan, kalau ada Anies di situ, AHY bisa dong? “Ya bisa saja,” kata JK singkat. source

0 Komentar

close