Viral Video Guru Madrasah Kirim Chat Mesum ke Siswinya, Pelaku Tanya Pakai BH ke Korban

Video seorang oknum guru Madrasah Aliyah (MA) mengirimkan chat tak senonoh kepada siswinya, viral di media sosial.

Berdasarkan penelusuran, kejadian ini menjadi bahan perbincangan setelah diunggah oleh akun Twitter @txtdrMagelang.

Akun ini membuat sejumlah cuitan yang membagikan bukti-bukti guru madrasah tersebut melakukan pelecehan.

Seperti video berisi tangkap layar percakapan sang guru dengan salah satu siswinya.

Pada tanggal 17 Juni 2020 sekitar pukul 22.49, guru tersebut mengirikan pesan. Ia meminta dikirimi foto selfie dan langsung ditolak oleh siswinya itu.

Namun tiba-tiba, guru langsung bertanya kepada siswinya sedang memakai pakaian dalam atau tidak.

Guru kemudian mengirimkan serangkaian pesan tak senonoh yang seharunya tidak pantas dibaca oleh siswinya. 

Hingga Sabtu (2/7/2022), video ini sudah ditonton lebih dari 500 ribu kali.

Akun @txtdrMagelang juga mengunggah tangkap layar pengakuan dari siswinya lain.

Ia mengaku pernah dilecehkan oleh guru tersebut saat mendapatkan tugas darinya. Namun ia tidak berani melapor lantaran tidak ada bukti.

Belakangan terungkap, oknum guru berinisial RN tersebut mengajar pelajaran matematika di sebuah Madrasah Aliyah di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Kata pihak sekolah

Kepala Madrasah Aliyah tempat RN bekerja, Handono buka suara terkait kejadian yang mencoreng institusi pendidikannya.

Handono sudah turun tangan dengan meminta keterangan kepada RN dan korbannya.

RN kepada pihak sekolah mengakui pesan-pesan tak senonoh itu. Ia juga sudah membuat berita acara klarifikasi.

"Guru itu sudah mengakui yang dari chat itu, iya (mengakui). Guru RN sudah mengajar dari 2016," kata Handono, dikutip dari TribunJogja.com, Sabtu.

Sedangkan jumlah korban berdasarkan pengakuan RN berjumlah satu siswi.

Handono melanjutkan penjelasannya, pihaknya sudah memecat RN yang berstatus guru tidak tetap (GTT).

RN diberhentikan per 30 Juli 2022.

Handono selanjutnya menegaskan, masalah sudah selesai di tingkat sekolah.

RN juga sudah bertemu dengan orangtua korban untuk meminta maaf.

"Kalau hukum kan bukan wewenang kita ya. Pokoknya sudah kita sampaikan sudah kita selesaikan, itu saja. (Keluargaan) Ya, kalu di sini seperti itu ya. Kesepakatan ya, ini juga kejadiannya di luar sekolah ya," ujar Handono, dikutip dari Kompas.com.

Korban belum lapor polisi

Kapolres Magelang Kota, AKBP Yolanda Evalyn Sebayang menjelaskan, pihaknya hingga saat ini belum menerima laporan dari korban.

Meskipun demikian, pihak kepolisian sudah melakukan mengecek chat tak senonoh yang viral di media sosial.

"Polres bisa menindak ini, manakala ada pelaporan dari korban. Dan, setelah viral ini tidak menutup kemungkinan bahwa pernah ada korban-korban sebelumnya," ucap Yolanda, dikutip dari TribunJogja.com.

Yolanda menyarankan korban tetap membuat laporan terlepas dari masalah yang sudah diselesai di tingkat sekolah.

Pelaporan dimaksudkan untuk memberikan efek jera kepada pelaku pelecehan seksual.

"Kami juga mengharapkan proteksi dari media sehingga media tidak mengejar ataupun mempublish korban-korban."

"Karena, ini kan menjadi catatan kepada korban dalam jangka yang panjang akan menjadi beban moral seumur hidupnya," tutup Yolanda. source

0 Komentar

close