Mualem: Pihak Tak Senang Aceh Damai Jangan Ribut di Luar Negeri, Pulang ke Aceh

Peringatan Hari Damai Aceh digelar di Taman Ratu Safiatuddin, Kota Banda Aceh, Senin (15/8) pagi. Dalam acara itu eks Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Muzakir Manaf alias Mualem meminta pihak-pihak yang tidak senang dengan perdamaian jangan ribut di luar negeri terkait Aceh.

Menurut Muzakir, sebagian besar mereka yang berkoar-koar soal Aceh berada di luar negeri. "Woe keunoe u Aceh bek meu-ok ok di luwa nanggroe, hana peu urusan pih. Peugah bak facebook, peugah inoe, peugah ideh (pulang ke Aceh, jangan ribut di luar negeri, jangan berkoar-koar di Facebook dan lainnya)," katanya.

Hari damai Aceh diperingati saban tahun setelah Gerakan Aceh Merdeka dan Indonesia sepakat berdamai di Helsinki, Finlandia, 15 Agustus 2005. Kesepakatan itu mengakhiri perang di Aceh sejak 1976 dan melahirkan MoU Helsinki yang memberi kekhususan dan keistimewaan Aceh.

Perdamaian itu menurut Muzakir adalah kesepakatan, keinginan, dan minat semua pihak. Dengan bahasa Aceh, ia menyuruh orang-orang yang mengeklaim dirinya perdana menteri Aceh di luar negeri agar pulang ke Aceh.

"Perdana menteri nyoe perdana menteri jeh, hana meupeu urusan. Syi woe keunoe pat yang kureung, sama-sama kita duduk. bek peugot … (berkata kasar) di luwa (perdana menteri ini itu, tidak ada urusan. Coba pulang ke sini apa kekurangannya, mari sama-sama kita duduk. Jangan macam-macam di luar negeri)," ujar Muzakir.

Ia mengharapkan kepada pemerintah untuk dapat menyelesaikan MoU Helsinki secara menyeluruh sehingga dapat merawat dan mempertahankan komitmen perdamaian yang sudah terjalin.

Peringatan 17 tahun damai Aceh itu digelar dengan sejumlah agenda, antara lain penyerahan 2.819 hektare tanah bagi eks kombatan GAM, tahanan dan narapidana politik, serta warga sipil korban konflik. Acara juga dikemas dengan santunan anak yatim dan sejumlah penampilan kesenian Aceh. source

0 Komentar

close