Ada Solusi Harga BBM Tak Naik, Rizal Ramli Kritik Pedas Pemerintahan Jokowi

Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI Rizal Ramli melontarkan kritik keras terkait naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Melalui cuitan di Twitter, Rizal Ramli mengatakan bahwa masih ada cara-cara lain yang bisa ditempuh agar harga BBM tidak naik.

Rizal Ramli singgung soal utang negara yang mencapai triliunan yang harus dilunasi.

"Gimana caranya tidak menaikkan harga BBM? Pemerintah fokus mengurangi cicilan bunga & pokok utang, yang tahun ini 805T, 1/3 dari APBN, pos anggaran utama Jokowi!" katanya.

"Jika dilakukan debt-swap, termasuk debt-to-nature swap, cicilan bisa berkurang 1/4-nya (200T), BBM tidak perlu naik!," ujar Rizal Ramli lagi.

Oleh karena itu, Rizal Ramli pun menilai keputusan Jokowi tidak kreatif atas keputusan naiknya harga BBM subsidi.

Menurutnya, pemerintahan Jokowi selalu mencari cara yang mudah sehingga dampaknya bisa menyulitkan rakyat.

"Pemerintah Jokowi tidak kreatif,, selalu mencari cara yg gampang yaitu ‘nambah utang’ dan ‘menaikkan harga-harga’ yang bikin susah rakyat!," kata Rizal Ramli dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Twitter pribadinya @RamliRizal pada 5 September 2022.

Saking tidak puas dengan pemerintahan Jokowi, Rizal Ramli menyebut pejabat yang ilmunya dangkal tidak layak mendapat gelar S3.

Rizal Ramli juga membandingkan antara negara lain dengan Indonesia yang menaikan harga BBM.

"Pejabat yang ilmunya cuman segitu, ndak usah S3 ! Negara lain menurunkan harga BBM, Indonesia menaikkan," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah resmi mengumumkan pengalihan subsidi BBM. Hal itu disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi pada Sabtu, 3 September 2022.

Menurut Jokowi, alasan pemerintah memutuskan untuk mengalihkan subsidi BBM itu demi bantuan yang lebih tepat sasaran.

Keputusan itu juga disebut sebagai pilihan terakhir pemerintah yang sudah tidak mempunyai pilihan lain. Kemudian, Jokowi menjelaskan bahwa kompensasi BBM tahun 2022 mengalami peningkatan hingga 3 kali lipat.

“Mestinya uang negara itu harus diprioritaskan untuk memberi subsidi kepada masyarakat yang kurang mampu. Dan saat ini pemerintah harus membuat keputusan dalam situasi yang sulit," kata Jokowi.

Jokowi menjelaskan bahwa pemerintah sudah berusaha sebisa mungkin untuk melindungi rakyat dari kenaikan harga minyak dunia melalui subsidi BBM.

“Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN. Tetapi anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat 3 kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun, dan itu akan meningkat terus," ujar Jokowi.

Lebih dari 70 persen subsidi BBM, kata Jokowi, justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu, salah satunya yaitu pemilik mobil-mobil pribadi. source

0 Komentar

close