Round Up Tragedi Kanjuruhan: 125 Meninggal, 21 Luka Berat

Korban meninggal dunia dalam insiden Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Liga 1 2022/2023 pada Sabtu (1/10), telah mencapai ratusan jiwa.

Kini, korban tragedi Kanjuruhan mendapat perawatan di 8 rumah sakit rujukan yaitu RSUD Kanjuruhan, RS Wava Husada, Klinik Teja Husada, RSUD Saiful Anwar, RSI Gondanglegi, RSU Wajak Husada, RSB Hasta husada, dan RSUD Mitra Delima.

Berdasarkan hasil rekapitulasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur per 2 Oktober 2022 pukul 14.53 WIB jumlah korban tewas akibat tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, yaitu 131 orang.

Namun angka ini juga kembali berbeda dengan data yang diungkapkan Menteri Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

Muhadjir mengatakan bahwa total korban yang meninggal dan terluka akibat tragedi Kanjuruhan mencapai 448 orang.

"Hasil akhir dari korban yang sudah diverifikasi semua pihak termasuk Polri dan penyelenggara ada 448 korban," kata Muhadjir usai rapat koordinasi di Pendopo Panji, Kepanjen, Malang, Senin (3/10), seperti dikutip detikcom.

Muhadjir kemudian menjabarkan bahwa dari total korban tersebut, 125 orang meninggal dunia, 302 orang mengalami luka ringan, dan 21 orang menderita luka berat.

Sementara itu, korban luka berat sebanyak 31 orang dan korban luka ringan hingga sedang berjumlah 253 orang. Sedangkan, 24 rumah sakit menjadi rujukan penanganan korban tragedi kerusuhan.

Di sisi lain, relawan yang terjun ke RSUD Dr. Saiful Anwar, Nelly, mengatakan rumah sakit akhirnya mencetak gambar jenazah untuk memudahkan identifikasi oleh keluarga.

"Banyak korban tidak ada identitasnya. Begitu [gambar] dicetak, [jumlahnya] puluhan di atas 60 korban, Insya Allah ada 15 orang [teridentifikasi]," kata Nelly dalam siaran yang ditayangkan CNN Indonesia TV.

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, terjadi usai kekalahan 2-3 Arema FC versus Persebaya. Suporter Arema memasuki lapangan karena timnya kalah. Insiden itu direspons polisi dengan mengadang dan menembakkan gas air mata.

Gas air mata itu ditembakkan tidak hanya kepada suporter yang memasuki lapangan, tetapi juga ke arah tribun penonton yang kemudian memicu kepanikan suporter. Akibatnya, massa penonton berlarian dan berdesakan menuju pintu keluar, hingga sesak nafas, penumpukan massa, dan terinjak-injak.

Akibat tragedi Kanjuruhan, Presiden RI Joko Widodo langsung memerintahkan agar PSSI melakukan evaluasi menyeluruh.

Selain itu, PSSI juga menghukum Arema FC dengan larangan menjadi tuan rumah hingga akhir musim Liga 1 2022/2023.

Kemudian PT LIB juga memutuskan untuk menghentikan Liga 1 selama sepekan. Selain itu pertandingan Indonesia vs Guam di Kualifikasi Piala Asia U-17 2023, Senin (3/10) juga dipastikan tanpa penonton. source

0 Komentar

close