Jenazah Terjebak Banjir Dievakuasi Pakai Rakit

Warga dibantu personel TNI-AD Koramil 07/Kejuruan Muda Kodim 0117/Aceh Tamiang mengevakuasi jenazah seorang remaja warga Suka Jadi, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang yang terjebak banjir di kawasan Seumadam perbatasan Aceh-Sumut, Jumat (4/11).

Informasi diperoleh jenazah tersebut sudah tertahan sejak Kamis malam setelah mobil ambulans RS Bina Kasih Medan yang membawa jenazah dari arah Medan menuju Aceh terjebak banjir di Aceh Tamiang.

“Jenazah itu anak kawan saya warga Desa Suka Jadi, Kecamatan Karang Baru. Mobilnya terjebak banjir di Seumadam sejak dari tadi malam enggak bisa lewat,” kata Dewi warga Aceh Tamiang, Jumat (4/11).

Dewi menuturkan saat ini jenazah seorang anak remaja tersebut telah ditangani oleh personel TNI dari Koramil setempat. Mobil ambulans jenis mini bus yang membawa jenazah tidak bisa lewat karena genangan banjir sangat dalam. Hingga pagi ini jenazah belum bisa dievakuasi dari lokasi banjir.

“Katanya jenazah sudah dievakuasi menggunakan dump truk, tapi karena ada kendaraan yang rusak di tengah jalan tetap tidak bisa lewat. Padahal keluarganya sudah menunggu untuk di fardu kifayah-kan di Desa Kesehatan karena rumah mereka kena banjir,” ujarnya.

Danramil 07/Kejuruan Muda Kodim 0117/Aceh Tamiang Kapten Inf Nunu Rukmana dikonfirmasi Harian Rakyat Aceh mengatakan jenazah terjebak banjir di kawasan Desa Karang Jadi-Seumadam. Awalnya sudah dievakuasi dari ambulans ke truk perusahaan perkebunan milik PT Socfindo yang dikirim BPBD Aceh Tamiang.

“Sejak tadi malam kita sudah berkoordinasi dengan BPBD dan Satgas SAR Aceh Tamiang minta bantuan rubber boat untuk evakuasi, namun tak kunjung datang hingga siang ini,” kata Nunu Rukmana.

Menurut Kapten Nunu Rukmana pada pukul 10.00 WIB jenazah sudah dievakuasi menggunakan rakit kayu oleh warga desa sekitar.

“Terpaksa pakai rakit karena kasihan jenazahnya sudah nginap semalam. Dari lokasi pakai rakit kita seberangkan sampai ke tepian yang tidak banjir baru dilanjutkan lagi menggunakan mobil truk besar agar bisa lewat,” sebut Nunu Rukmana.

Ketua Satgas SAR Aceh Tamiang Khairul mengatakan, sejauh ini sudah memerintahkan anggotanya untuk mengirim rubber boat ke lokasi jenazah terjebak banjir tersebut. Namun karena peralatan boat karet milik Satgas SAR terbatas sehingga masih menunggu.

“Kami cuma punya enam unit rubber boat, saat ini masih digunakan untuk evakuasi warga mengungsi tersebar di 12 kecamatan terdampak banjir. Jadi ini kondisinya memang terbatas, karena sudah menyeluruh banjirnya,” kata Khairul.

Pihaknya menyadari tidak bisa menjangkau semua lokasi terdampak banjir. Apalagi seluruh rubber boat yang ada sedang dibutuhkan warga yang terisolir baik untuk antar logistik maupun evakuasi sehingga ada wilayah lain yang tidak tercover oleh rubber boat.

“Kami tetap usahakan untuk mengirim rubber boat yang terdekat dengan lokasi jenaza dari wilayah Kejuruan Muda,” ujarnya.

Datok Penghulu (Kades) Desa Kesehatan Syariful Alam mengatakan jenazah sudah tiba sekitar pukul 11.30 WIB langsung di fardu kifayah-kan di Desa Kesehatan yang aman dari banjir.

Pihaknya menyesalkan kinerja petugas BPBD dan Satgas SAR Aceh Tamiang tidak menyigakan rubber boat di titik banjir jalan Medan-Banda Aceh yang tergenang, sehingga jenaza harus ditandu naik rakit melewati banjir.

“Padahal itiu sangat dibutuhkan kalau ada kendaraan rusak di tengah jalan segera beri bantuan jadi tidak sampai menghambat masyarakat lain,” katanya. source

0 Komentar

close